Jumat, Januari 18, 2013

MAKALAH THERMODINAMIKA



A.     Pengertian Termodinamika
Berasal dari dua kata, yaitu:
       Thermal = (berkenaan dengan panas)
       Dinamika = (berkenaan dengan pergerakan)
Jadi, termodinamika adalah ilmu mengenai fenomena-fenomena enersi yang berubah-ubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan.
Misalnya suatu benda dinaikkan suhunya maka akan timbul pemuaian atau penyusutan pada termo elemen akan membangkitkan gaya gerak listrik. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja sesuatu gaya yang mengalami perpindahan yang mengakibatkan terlaksananya suatu usaha.
1.   Termometrik
Prinsip-prinsip dasar alat ukur ini ialah fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperatur.
Contoh termometer air raksa dan termometer alkohol.
Air raksa memiliki:
Batas muai dan titik uap = -40°C
Membeku dan titik uap = >360°C
Macam- macam termometer:
  • Termometer air raksa/alkohol
  • Termometer tahanan (temistor termometer)
  • Termometer elemen (termocouple)
  • Pyrometer optik
  • Termometer gas yang bervolume tetap
Dalam bidang kedokteran termometer air raksa/alkohol sangat populer. Termometer ini terdiri dari gelas A berdinding tipis. Bagian atas bola dihubungkan dengan pipa kalpiler B. Air raksa mengisi bola Adan sedikit pada pipa kapiler B. Antara pipa kapiler dan bola A terdapat suatu penyempitan. Tujuannya agar supaya air raksa setelah memuai, tidak mudah kembali ke keadaan semula. Bagian atas kapiler dihampakan udara kemudian ujung kapiler tersebut ditutup. Untuk mengukur tinggi permukaan air raksa dibuat skala yang digoreskan pada dinding pipa tersebut. Pada dinding belakang yang berlawanan dengan skala, di sebelah luarnya ruangan terdapat/diberikan lapisan perak agar dapat memberikan gambaran skala lebih tajam.


2.    Skala Temperatur
Titik es yaitu suatu titik di mana terdapat campuran air yang jenuh udara dengan es yang bertekanan 1 atmosfir. Titik uap ialah suhu di mana terdapat air mendidih pada tekanan 1 atmosfir.
3.     Pengaturan Suhu Tubuh
Pengaturan panas atau regulasi termal yaitu suatu pengaturan secara kompleks dari suatu proses fisiologis di mana terjadi kesetimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan
Manusia (mamalia) secara fisiologis digolongkan dalam “worm – blooded” atau homotermal yang memiliki temperatur tubuh tetap konstan walaupun suhu lingkungan berubah.
Homotermal terjadi karena ada interaksi berantai antara pembentukan panas (heat produksi) dan kehilangan panas (heat loss), yang aktifitasnya diatur oleh susunan syaraf pusat yang mengatur metabolisme, sirkulas peredaran darah, perspirasi (penguapan) dan pekerjaan otot-otot skeletal. Sebagai contoh kontraksi otot banyak menghasilkan panas, rumusnya dapat ditulis:


K = efisiensi
H = energi total (dalam kalori) pada waktu kerja
W = usaha dinyatakan dlam kg M.
Topografi Temperatur Badan dan Kulit
       Suhu tubuh normal 36,1 – 37,10C
       Setiap bagian tubuh mempunyai suhu yang berbeda - beda
       Daerah tubuh dan kepala mempeunyai temperatur kulit lebih tinggi daripada anggota badan
       Cara untuk menghitung suhu kulit rata – rata
            Tkult rata2= 0.07Tkepala+ 0.14Tlengan+0,05Ttangan+0.07Tkaki
                              +0,13Tbetis+0.09Tpaha+0.35Tbatang tubuh
       Suhu tubuh rata – rata (mean body temperatur)
= 0.69Trektal + 0,33 Tkulit rata – rata

PENGATURAN SUHU TANPA UMPAN BALIK DAN DENGAN UMPAN BALIK
A. Pengaturan suhu tanpa umpan balik
       Pengaturan suhu berarti mengatur heat loss dan heat produksi
       Pengaturan suhu terjadi di manusia tetapi tidak pada benda mati
       Pada manusia terjadi produksi panas sedangkan pada benda tidak terjadi produksi panas sehingga umpan balik di benda tidak pernah terjadi
       Pada temperatur tinggi, logam akan memancarkan radiasi (heat loss), apabila logam diletakkan  pada tempat dingin, logam tersebut akan dingin perlahan – lahan dan tidak mungkin dapat memanaskan dri sendiri

B.    Pengaturan suhu dengan umpan balik


B.  Hukum Termodinamika
Termodinamika adalah suatu pengetahuan tentang informasi energi ke dalam usaha. Walaupun kerja/usaha dapat ditransformasi secara komplit ke dalam energi dalam, namun energi dalam tidak dapat ditransformasikan secara komplit ke dalam usaha. Hal ini disebabkan adanya hukum termodinamika kedua yang membatasinya. Dalam memperlajari termodinamika ini dikenal 4 hukum termodinamika yaitu:
1.     Hukum ke nol termodinamika (oleh R.H Fowler).
2.     Hukum pertama termodinamika.
3.     Hukum kedua temodinamika.
4.     Hokum ketiga termodinamika.

1.     Hukum ke nol termodinamika
Dalam keadaan adiabatik suatu gas ideal dalam ruangan tertutup pemuain sangat lamabat, tidak ada panas

Secara singkat dapat dijelaskan, bahwa apabila 2 sistem A dan B dalam keadaan setimbang  termal maka sistem ketiga C juga dalam keadaan setimbang termal.

Sistem C
Sistem A
Sistem B

2.     Hukum pertama termodinamika
Misalnya suatu zat dirubah dari keadaan 1 ke keadaan ke 2 menurut lintasan tertentu maka panas Q yang diberikan itu akan diserap dan menyebabkan usaha sebesar W (yang diukur dalam satuan panas). Dengan demikaian dapat dikatakan energi untuk bekerja sebesar:
 E = Q - W atau,
Q = E – W
Ini disebut hukum termodinamika yang menyatakan suatu proses penambahan panas dan kerja yang dilakukan sedangkan perubahan energi suatu zat tak tergantung kepada lintasan. Jadi hukum termodinamika yang membahas berapa besar energi yang diserap atau bebas.

3.     Hukum ketiga termodinamika
Sadi canot (1796-1832) berpendapat bahwa dalam mesin kalor di mana energi panas yang di ambil oleh sejumlah energi mekanik tetapi selang waktu tertentu jumlah panas yang masuk mesin sama dengan yang keluar. Pernyataan ini jelas tidak benar. Namun telah berhasil merumuskan hukum II temodinamika dan tentang daya guna maksimal dari mesin-mesin kalor, yang bekerja antara  dua suhu tertentu.
       Lord Kelvin Flank (1853) merumuskan bahwa: tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari sumber (reservoir) dan mengubah kalor itu menjadi energi atau usaha seluruhnya.
       Clausius merumuskan : tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus, mengambil kalor dari sumber (reservoir) yang mempunyai suhu rendah dan memberikanya kepada sumber yang mempunyai suhu tinggi, tanpa melibatkan usaha dari luar.  *rumusan ini merupakan dasar mesin pendingin.



B.  TRANSFER PANAS ( ALIH PANAS )
     Sesuai dengan seluruh reaksi kimia . rata-rata reaksi kimia di dalam tubuh tergantung pada temperatur. Menurut reaksi kimia tubuh, seiring dengan menurunnya temperatur ( hukum Vant Hoff ).
Energi panas yang Chiang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara :
a.     Konduksi ( conduction )
b.    Konveksi ( convection )
c.     Radiasi ( radiation )
d.    Evaporasi ( evavoration )

a.     Konduksi
            Konduksi adalah pemaparan panas dari satu objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak langsung. Berdasarkan teori kinetis dihantarkan dari satu molekul ke molekul yang lain dengan jalan tabrak sehingga terbentuk panas. Berdasarkan teori ini dicarikan persamaan hantaran panas melalui konduksi.
            Misalkan ada sebuah batang logam Diana T1>T2 mengalir panas per detik melalui luas penampang dalam cm2. Perbedaan temperatur  T = T1+ T2.






                                                                                                                                             JQ

T1
                                    T2

b.    Konveksi
Apabila seceret kopi diletakan di atas kompor listrik yang panas maka energi di dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konduksi. Bila seceret kopi panas diletakan di atas meja maka tampak ada peningkatan energi di daerah yang di tempatkan seceret kopi tersebut.
Transfer panas ini disebut konveksi yang sangat berbeda dengan konduksi. Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis udara panas sangat ringan dibandingkan udara dingin. Konveksi secara alam dapat terjadi oleh karena pemanasan yang asymetris. Gaya konveksi bisa terjadi apabila angin secukupnya mengalir melewati tubuh. Pertukaran panas dan gaya konveksi adalah berbanding lurus perbedaan temperatur antara kulit dan udara dan kecepatan udara.

c.     Radiasi (Radiation)
Umumnya teori Kwantum terbawa pengertian tentang menyusutnya radioaktif, bom atom dan lain-lain manifestasi yang dramatis. Ada beberapa pandangan mengenai fenomena atom yang memberi pengertian tentang energi radiasi. Sebuah permukaan objek akan memberi energi dalam bentuk radiasi elektromagnetis dan radiasi yang dipancarkan dalam bentuk paket bantun oleh karena distribusi energi sangat khas dari tiap-tiap objek. Radiasi adalah satu transfer energi panas dari suatu permukaan ajek ke objek yang lain tanpa mengalami kontak dari kedua objek tersebut.

d.    Evaporasi (Evaporation)
Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap. Manusia kehilangan sekitar 9 x 103 kalori/gram melalui penguapan paru-paru. Dengan suatu latihan yang berat atau lingkungan panas seseorang akan min air 4 literjam, ini merupakan suatu proses pertukaran energi terminal.
Kehilangan panas lewat evaporasi dapat terjadi apabila :
a)          Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara ambeien.
b)         Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evaporasi dari keringan dapat terjadi dan dapat menghilangkan panas dari tubuh; dan itu dapat terjadi apabila temperatur basah kering dibawah temperatur kulit.
c)          Adanya gerakan angin.
d)         Adanya kelembaban.

C.     EFEK PANAS
          Sukar dikatakan secara pasti efisiensi panas apabila ada energi panas mengenai salah satu bagian tubuh.Tetapi jelas apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
Efek panas dapat dibagi tiga group :
a.          Fisik
          Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian segala arah. Sebuah logam berbentuk kubus mengalami pemuaian isi.
b.         Kimia
          Kecepatan reaksi kimia akan meningkatdengan peningkatan temperatur. Hal ini terlihat pada reaksi oksidasi. Pada reaksi oksidasi akan meningkat dengan peningkatan suhu, ini sesuai dengan hukum Van Hoff.
Permeabilitas membran sel akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu, pada jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh.
c.          Biologis
          Efek panas terhadap biologis merupakan Sumadi dari efek panas terhadap fisik dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi (pelebaran) pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulari (peredaran) darah serta peingkatan tekanan kapiler. Tekanan o2 dan co2 didalam darah akan meningkat, sedangkan pH darah akan mengalami penurunan.


D.   PENGGUNAAN ENERGI PANAS DALAM PENGOBATAN
            Telah dibicarakan bahwa hamparan energi panas dapat melalui konduksi, konveksi, dan evaporasi. Dengan mengetahui sifat hamparan energi panas ini diusahakan agar dengan cara apa saja dapat mentransferkan panas tersebut serta bagaimanakah agar energi panas tersebut dapat mencapai tubuh. Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (radiasi/konduksi). Kemudian akan mengahilang dalam di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas tersebut kemudiandiangkut kejaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut kejaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh.
Metode-metode yang dipakai dalam pengobatan :
a.             Metode konduksi :
            Metode ini merupakan dasar dari sifat fisik kedua benda. Apabila terdapat perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas kebenda yang lebih dingin.
Pemindahan energi panas total tergantung kepada :
·                      Luas daerah kontak
·                      Perbedaan temperatur
·                      Lama melakukan kontak
·                      Material konduksi panas

Melalui metodis konduksi ini dapat berupa :
a.             Kantong air panas atau botol berisi air panas
b.             Handuk panas
c.             Turkish batsh
d.             Mus packs
e.             Wax Bath
f.              Elektris pas
Dikatakan dengan metodis konduksi ini dapat melakukan pengobatan terhadap penyakit :
-                       Neoritis
-                       Sprains
-                       Strain
-                       Contusio
-                       Siausitis
-                       Low Black pain


b.             Metode radiasi
Metode ini digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi berasal dari :
1.             Elektric fire , ada dua tipe
a.   old type fire
             Memiliki daya 750 watt dengan range radiasi antara merah dan mendekati infra Red serta panjang gelombang lebih pendek daripada 15.000 A0 ini sering digunakan pada Home threatment.
b.   pencil bar type
             ini mempergunakan reflektor rektangular dan “shape Ike acoustic Type”
2.             Infra merah
                           Untuk mendapat sinar infra merah maka dipakai lampu pijar berkisar antara 250 watt sampai dengan 1000 watt serta diberi filter merah

c.          Metoda elektromagnetis
Ada dua metodis yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan tubuh :
1.             Short wave diathermy ( Diathermi gelombang pendek )
Agar energi panas dapat ditransfer ke dalam tubuh maka dapat dilakukan dua cara :
a.             Teknik kondesor
b.             Diathermi metode induksi
2.             Micro wave diathermy ( Diathermi gelombang mikro )
Penggunaan mikro wave diatremi lebih mudah daripada short wave diatremi. Mikro wave diatremi termasuk gelombang radio dengan osilasi paa frequensi yang sangat tinggi. Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
Penyakit penyakit yang memerlukan pengobatan dengan micro wave diathermy adalah :
-                       Patah tulang ( Fracture)
-                       Sprains dan Strains
-                       Bursitis
-                       Radang tendon
-                       Arthritis
d.            Gelombang Ultrasonik
            Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).


MAKALAH THERMODINAMIKA



A.     Pengertian Termodinamika
Berasal dari dua kata, yaitu:
       Thermal = (berkenaan dengan panas)
       Dinamika = (berkenaan dengan pergerakan)
Jadi, termodinamika adalah ilmu mengenai fenomena-fenomena enersi yang berubah-ubah karena pengaliran panas dan usaha yang dilakukan.
Misalnya suatu benda dinaikkan suhunya maka akan timbul pemuaian atau penyusutan pada termo elemen akan membangkitkan gaya gerak listrik. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja sesuatu gaya yang mengalami perpindahan yang mengakibatkan terlaksananya suatu usaha.
1.   Termometrik
Prinsip-prinsip dasar alat ukur ini ialah fenomena pemuaian yang merupakan indeks temperatur.
Contoh termometer air raksa dan termometer alkohol.
Air raksa memiliki:
Batas muai dan titik uap = -40°C
Membeku dan titik uap = >360°C
Macam- macam termometer:
  • Termometer air raksa/alkohol
  • Termometer tahanan (temistor termometer)
  • Termometer elemen (termocouple)
  • Pyrometer optik
  • Termometer gas yang bervolume tetap
Dalam bidang kedokteran termometer air raksa/alkohol sangat populer. Termometer ini terdiri dari gelas A berdinding tipis. Bagian atas bola dihubungkan dengan pipa kalpiler B. Air raksa mengisi bola Adan sedikit pada pipa kapiler B. Antara pipa kapiler dan bola A terdapat suatu penyempitan. Tujuannya agar supaya air raksa setelah memuai, tidak mudah kembali ke keadaan semula. Bagian atas kapiler dihampakan udara kemudian ujung kapiler tersebut ditutup. Untuk mengukur tinggi permukaan air raksa dibuat skala yang digoreskan pada dinding pipa tersebut. Pada dinding belakang yang berlawanan dengan skala, di sebelah luarnya ruangan terdapat/diberikan lapisan perak agar dapat memberikan gambaran skala lebih tajam.


2.    Skala Temperatur
Titik es yaitu suatu titik di mana terdapat campuran air yang jenuh udara dengan es yang bertekanan 1 atmosfir. Titik uap ialah suhu di mana terdapat air mendidih pada tekanan 1 atmosfir.
3.     Pengaturan Suhu Tubuh
Pengaturan panas atau regulasi termal yaitu suatu pengaturan secara kompleks dari suatu proses fisiologis di mana terjadi kesetimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan
Manusia (mamalia) secara fisiologis digolongkan dalam “worm – blooded” atau homotermal yang memiliki temperatur tubuh tetap konstan walaupun suhu lingkungan berubah.
Homotermal terjadi karena ada interaksi berantai antara pembentukan panas (heat produksi) dan kehilangan panas (heat loss), yang aktifitasnya diatur oleh susunan syaraf pusat yang mengatur metabolisme, sirkulas peredaran darah, perspirasi (penguapan) dan pekerjaan otot-otot skeletal. Sebagai contoh kontraksi otot banyak menghasilkan panas, rumusnya dapat ditulis:


K = efisiensi
H = energi total (dalam kalori) pada waktu kerja
W = usaha dinyatakan dlam kg M.
Topografi Temperatur Badan dan Kulit
       Suhu tubuh normal 36,1 – 37,10C
       Setiap bagian tubuh mempunyai suhu yang berbeda - beda
       Daerah tubuh dan kepala mempeunyai temperatur kulit lebih tinggi daripada anggota badan
       Cara untuk menghitung suhu kulit rata – rata
            Tkult rata2= 0.07Tkepala+ 0.14Tlengan+0,05Ttangan+0.07Tkaki
                              +0,13Tbetis+0.09Tpaha+0.35Tbatang tubuh
       Suhu tubuh rata – rata (mean body temperatur)
= 0.69Trektal + 0,33 Tkulit rata – rata

PENGATURAN SUHU TANPA UMPAN BALIK DAN DENGAN UMPAN BALIK
A. Pengaturan suhu tanpa umpan balik
       Pengaturan suhu berarti mengatur heat loss dan heat produksi
       Pengaturan suhu terjadi di manusia tetapi tidak pada benda mati
       Pada manusia terjadi produksi panas sedangkan pada benda tidak terjadi produksi panas sehingga umpan balik di benda tidak pernah terjadi
       Pada temperatur tinggi, logam akan memancarkan radiasi (heat loss), apabila logam diletakkan  pada tempat dingin, logam tersebut akan dingin perlahan – lahan dan tidak mungkin dapat memanaskan dri sendiri

B.    Pengaturan suhu dengan umpan balik


B.  Hukum Termodinamika
Termodinamika adalah suatu pengetahuan tentang informasi energi ke dalam usaha. Walaupun kerja/usaha dapat ditransformasi secara komplit ke dalam energi dalam, namun energi dalam tidak dapat ditransformasikan secara komplit ke dalam usaha. Hal ini disebabkan adanya hukum termodinamika kedua yang membatasinya. Dalam memperlajari termodinamika ini dikenal 4 hukum termodinamika yaitu:
1.     Hukum ke nol termodinamika (oleh R.H Fowler).
2.     Hukum pertama termodinamika.
3.     Hukum kedua temodinamika.
4.     Hokum ketiga termodinamika.

1.     Hukum ke nol termodinamika
Dalam keadaan adiabatik suatu gas ideal dalam ruangan tertutup pemuain sangat lamabat, tidak ada panas

Secara singkat dapat dijelaskan, bahwa apabila 2 sistem A dan B dalam keadaan setimbang  termal maka sistem ketiga C juga dalam keadaan setimbang termal.

Sistem C
Sistem A
Sistem B

2.     Hukum pertama termodinamika
Misalnya suatu zat dirubah dari keadaan 1 ke keadaan ke 2 menurut lintasan tertentu maka panas Q yang diberikan itu akan diserap dan menyebabkan usaha sebesar W (yang diukur dalam satuan panas). Dengan demikaian dapat dikatakan energi untuk bekerja sebesar:
 E = Q - W atau,
Q = E – W
Ini disebut hukum termodinamika yang menyatakan suatu proses penambahan panas dan kerja yang dilakukan sedangkan perubahan energi suatu zat tak tergantung kepada lintasan. Jadi hukum termodinamika yang membahas berapa besar energi yang diserap atau bebas.

3.     Hukum ketiga termodinamika
Sadi canot (1796-1832) berpendapat bahwa dalam mesin kalor di mana energi panas yang di ambil oleh sejumlah energi mekanik tetapi selang waktu tertentu jumlah panas yang masuk mesin sama dengan yang keluar. Pernyataan ini jelas tidak benar. Namun telah berhasil merumuskan hukum II temodinamika dan tentang daya guna maksimal dari mesin-mesin kalor, yang bekerja antara  dua suhu tertentu.
       Lord Kelvin Flank (1853) merumuskan bahwa: tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor dari sumber (reservoir) dan mengubah kalor itu menjadi energi atau usaha seluruhnya.
       Clausius merumuskan : tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus, mengambil kalor dari sumber (reservoir) yang mempunyai suhu rendah dan memberikanya kepada sumber yang mempunyai suhu tinggi, tanpa melibatkan usaha dari luar.  *rumusan ini merupakan dasar mesin pendingin.



B.  TRANSFER PANAS ( ALIH PANAS )
     Sesuai dengan seluruh reaksi kimia . rata-rata reaksi kimia di dalam tubuh tergantung pada temperatur. Menurut reaksi kimia tubuh, seiring dengan menurunnya temperatur ( hukum Vant Hoff ).
Energi panas yang Chiang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara :
a.     Konduksi ( conduction )
b.    Konveksi ( convection )
c.     Radiasi ( radiation )
d.    Evaporasi ( evavoration )

a.     Konduksi
            Konduksi adalah pemaparan panas dari satu objek yang suhunya lebih tinggi ke objek lain dengan jalan kontak langsung. Berdasarkan teori kinetis dihantarkan dari satu molekul ke molekul yang lain dengan jalan tabrak sehingga terbentuk panas. Berdasarkan teori ini dicarikan persamaan hantaran panas melalui konduksi.
            Misalkan ada sebuah batang logam Diana T1>T2 mengalir panas per detik melalui luas penampang dalam cm2. Perbedaan temperatur  T = T1+ T2.






                                                                                                                                             JQ

T1
                                    T2

b.    Konveksi
Apabila seceret kopi diletakan di atas kompor listrik yang panas maka energi di dalam ceret akan meningkat yang disebabkan oleh konduksi. Bila seceret kopi panas diletakan di atas meja maka tampak ada peningkatan energi di daerah yang di tempatkan seceret kopi tersebut.
Transfer panas ini disebut konveksi yang sangat berbeda dengan konduksi. Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis udara panas sangat ringan dibandingkan udara dingin. Konveksi secara alam dapat terjadi oleh karena pemanasan yang asymetris. Gaya konveksi bisa terjadi apabila angin secukupnya mengalir melewati tubuh. Pertukaran panas dan gaya konveksi adalah berbanding lurus perbedaan temperatur antara kulit dan udara dan kecepatan udara.

c.     Radiasi (Radiation)
Umumnya teori Kwantum terbawa pengertian tentang menyusutnya radioaktif, bom atom dan lain-lain manifestasi yang dramatis. Ada beberapa pandangan mengenai fenomena atom yang memberi pengertian tentang energi radiasi. Sebuah permukaan objek akan memberi energi dalam bentuk radiasi elektromagnetis dan radiasi yang dipancarkan dalam bentuk paket bantun oleh karena distribusi energi sangat khas dari tiap-tiap objek. Radiasi adalah satu transfer energi panas dari suatu permukaan ajek ke objek yang lain tanpa mengalami kontak dari kedua objek tersebut.

d.    Evaporasi (Evaporation)
Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan menjadi uap. Manusia kehilangan sekitar 9 x 103 kalori/gram melalui penguapan paru-paru. Dengan suatu latihan yang berat atau lingkungan panas seseorang akan min air 4 literjam, ini merupakan suatu proses pertukaran energi terminal.
Kehilangan panas lewat evaporasi dapat terjadi apabila :
a)          Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dan udara ambeien.
b)         Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evaporasi dari keringan dapat terjadi dan dapat menghilangkan panas dari tubuh; dan itu dapat terjadi apabila temperatur basah kering dibawah temperatur kulit.
c)          Adanya gerakan angin.
d)         Adanya kelembaban.

C.     EFEK PANAS
          Sukar dikatakan secara pasti efisiensi panas apabila ada energi panas mengenai salah satu bagian tubuh.Tetapi jelas apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
Efek panas dapat dibagi tiga group :
a.          Fisik
          Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian segala arah. Sebuah logam berbentuk kubus mengalami pemuaian isi.
b.         Kimia
          Kecepatan reaksi kimia akan meningkatdengan peningkatan temperatur. Hal ini terlihat pada reaksi oksidasi. Pada reaksi oksidasi akan meningkat dengan peningkatan suhu, ini sesuai dengan hukum Van Hoff.
Permeabilitas membran sel akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu, pada jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh.
c.          Biologis
          Efek panas terhadap biologis merupakan Sumadi dari efek panas terhadap fisik dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi (pelebaran) pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulari (peredaran) darah serta peingkatan tekanan kapiler. Tekanan o2 dan co2 didalam darah akan meningkat, sedangkan pH darah akan mengalami penurunan.


D.   PENGGUNAAN ENERGI PANAS DALAM PENGOBATAN
            Telah dibicarakan bahwa hamparan energi panas dapat melalui konduksi, konveksi, dan evaporasi. Dengan mengetahui sifat hamparan energi panas ini diusahakan agar dengan cara apa saja dapat mentransferkan panas tersebut serta bagaimanakah agar energi panas tersebut dapat mencapai tubuh. Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (radiasi/konduksi). Kemudian akan mengahilang dalam di daerah jaringan yang lebih dalam berupa panas. Panas tersebut kemudiandiangkut kejaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut kejaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh.
Metode-metode yang dipakai dalam pengobatan :
a.             Metode konduksi :
            Metode ini merupakan dasar dari sifat fisik kedua benda. Apabila terdapat perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas kebenda yang lebih dingin.
Pemindahan energi panas total tergantung kepada :
·                      Luas daerah kontak
·                      Perbedaan temperatur
·                      Lama melakukan kontak
·                      Material konduksi panas

Melalui metodis konduksi ini dapat berupa :
a.             Kantong air panas atau botol berisi air panas
b.             Handuk panas
c.             Turkish batsh
d.             Mus packs
e.             Wax Bath
f.              Elektris pas
Dikatakan dengan metodis konduksi ini dapat melakukan pengobatan terhadap penyakit :
-                       Neoritis
-                       Sprains
-                       Strain
-                       Contusio
-                       Siausitis
-                       Low Black pain


b.             Metode radiasi
Metode ini digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi berasal dari :
1.             Elektric fire , ada dua tipe
a.   old type fire
             Memiliki daya 750 watt dengan range radiasi antara merah dan mendekati infra Red serta panjang gelombang lebih pendek daripada 15.000 A0 ini sering digunakan pada Home threatment.
b.   pencil bar type
             ini mempergunakan reflektor rektangular dan “shape Ike acoustic Type”
2.             Infra merah
                           Untuk mendapat sinar infra merah maka dipakai lampu pijar berkisar antara 250 watt sampai dengan 1000 watt serta diberi filter merah

c.          Metoda elektromagnetis
Ada dua metodis yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan tubuh :
1.             Short wave diathermy ( Diathermi gelombang pendek )
Agar energi panas dapat ditransfer ke dalam tubuh maka dapat dilakukan dua cara :
a.             Teknik kondesor
b.             Diathermi metode induksi
2.             Micro wave diathermy ( Diathermi gelombang mikro )
Penggunaan mikro wave diatremi lebih mudah daripada short wave diatremi. Mikro wave diatremi termasuk gelombang radio dengan osilasi paa frequensi yang sangat tinggi. Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
Penyakit penyakit yang memerlukan pengobatan dengan micro wave diathermy adalah :
-                       Patah tulang ( Fracture)
-                       Sprains dan Strains
-                       Bursitis
-                       Radang tendon
-                       Arthritis
d.            Gelombang Ultrasonik
            Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).