Rabu, November 09, 2011

Pandangan Para Imam Mufassir


Pandangan Para Imam Mufassir

   Sebenarnya apa yang sudah kami paparkan telah mencukupi, namun untuk lebih menguatkan maka berikut kami paparkan pandangan para pakar tafsir. Mereka adalah para imam yang diakui kedalaman ilmunya dalam bidang ini, dan telah mendapatkan pengakuan dari zaman ke zaman.

1.   Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari


Dalam tafsir Jami’ul Bayan-nya, yang menjadi kitab induk tafsir Al Quran, ia menegaskan bahwa wajah dan dua telapak tangan wanita bukanlah aurat. Ini sudah kami paparkan sebelumnya.

2.   Imam Al Qurthubi


Beliau berkata ketika menafsirkan “Kecuali yang biasa nampak darinya”:

هذا قول حسن، إلا أنه لما كان الغالب من الوجه والكفين ظهورهما عادة وعبادة وذلك في الصلاة والحج، فيصلح أن يكون الاستثناء راجعا إليهما.

   “Ini pendapat yang baik, karena menampakkan wajah dan kedua telapak tangan dalam adat dan ibadah adalah hal biasa, juga saat shalat dan haji, maka selayaknya pengecualian itu dikembalikan kepada keduanya.” (Imam Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Quran, Juz.12, Hal. 229. Dar Ihya’ At Turats Al ‘Arabi)


 
3.   Imam Abu Bakar Ar Razi Al Jashash


Beliau berkata tentang makna “Kecuali yang biasa nampak darinya”:

وَقَالَ أَصْحَابُنَا : الْمُرَادُ الْوَجْهُ وَالْكَفَّانِ ؛ لِأَنَّ الْكُحْلَ زِينَةُ الْوَجْهِ وَالْخِضَابَ وَالْخَاتَمَ زِينَةُ الْكَفِّ ، فَإِذْ قَدْ أَبَاحَ النَّظَرَ إلَى زِينَةِ الْوَجْهِ وَالْكَفِّ فَقَدْ اقْتَضَى ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ إبَاحَةَ النَّظَرِ إلَى الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ .
وَيَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْوَجْهَ وَالْكَفَّيْنِ مِنْ الْمَرْأَةِ لَيْسَا بِعَوْرَةٍ أَيْضًا أَنَّهَا تُصَلِّي مَكْشُوفَةَ الْوَجْهِ وَالْيَدَيْنِ ، فَلَوْ كَانَا عَوْرَةً لَكَانَ عَلَيْهَا سَتْرُهُمَا كَمَا عَلَيْهَا سَتْرُ مَا هُوَ عَوْرَةٌ ؛ وَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ جَازَ لِلْأَجْنَبِيِّ أَنْ يَنْظُرَ مِنْ الْمَرْأَةِ إلَى وَجْهِهَا وَيَدَيْهَا بِغَيْرِ شَهْوَةٍ

   “Para sahabat kami mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah wajah dan dua telapak tangan. Sesungguhnya selak adalah perhiasan mata, sedangkan gelang dan cincin adalah perhiasan tangan. Maka jika dibolehkan melihat perhiasan tersebut, maka membawa konsekuensi kebolehan melihat tempatnya perhiasan tersebut yakni wajah dan dua telapak tangan.

   Yang juga menunjukkan bahwa wajah dan dua telapak tangan bukanlah aurat adalah wanita shalat dengan membuka wajah dan dua telapak tangannya, maka jika keduanya aurat maka wajib baginya untuk menutupnya sebagaiama menutup bagian yang termasuk aurat. Maka, jika demikian, dibolehkan bagi laki-laki asing memandang wajah wanita dan dua telapak tangannya dengan tanpa syahwat.” (Imam Abu Bakar Al Jashsash, Ahkamul Quran, Juz. 7, Hal. 494. Al Maktabah Asy Syamilah)

 
4.   Imam Abu Bakar Ibnu Al ‘Arabi


Beliau berkata dalam kitabnya yang berjudul sama dengan Imam Al Jashash, yakni Ahkamul Quran:

 وَالصَّحِيحُ أَنَّهَا مِنْ كُلِّ وَجْهٍ هِيَ الَّتِي فِي الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ ، فَإِنَّهَا الَّتِي تَظْهَرُ فِي الصَّلَاةِ .
وَفِي الْإِحْرَامِ عِبَادَةً ، وَهِيَ الَّتِي تَظْهَرُ عَادَةً .

   “Yang benar bahwa semua perhiasan wajah dan tangan adalah yang berada pada wajah dan dua telapak tangan, dan sesungguhnya keduanya ditampakkan dalam shalat dan ibadah ihram, dan juga ditampakkan pada adat (kebiasaan).” (Imam Abu Bakar bin Al ‘Arabi, Ahkamul Quran, Juz. 6, Hal. 64. Al Maktabah Asy Syamilah)


5.   Imam Al Baghawi


Beliau berkata:

وإنما رُخص في هذا القدر أن تبديه المرأة من بدنها لأنه ليس بعورة وتؤمر بكشفه في الصلاة

   “Sesungguhnya wanita diberikan keringan untuk menampakkan kadar tertentu dari badannya, karena itu bukan aurat, dan diperintahkan dibuka di dalam shalat.”  ( Imam Al Baghawi, Ma’alim At Tanzil, Juz. 6, Hal. 34. Al Maktabah Asy Syamilah)


   Beliau juga berkata ketika menafsirkan, “janganlah menampakkan perhiasan mereka":

يعني:الزينة الخفية التي لم يبح لهن كشفها في الصلاة ولا للأجانب، وهو ما عدا الوجه والكفين

   "Yakni perhiasan yang tersembunyi yang tidak boleh dibuka dalam shalat dan di depan laki-laki asing, dan itu adalah selain wajah dan dua telapak tangan.” (Ibid)

6.   Imam Fakhruddin Ar Razi


Beliau mengutip dari Al Qaffal, ketika menafsirkan “Kecuali yang biasa nampak darinya” sebagai berikut:

فقال القفال معنى الآية إلا ما يظهره الإنسان في العادة الجارية ، وذلك في النساء الوجه والكفان

   “Al Qaffal berkata, makna ayat adalah kecuali yang biasa ditampakkan oleh manusia dalam kebiasaan hariannya, dan hal itu bagi wanita adalah wajah dan dua telapak tangan.” (Imam Fakhruddin Ar Razi, Mafatih Al Ghaib, Juz. 11, Hal. 305. Al Maktabah Asy Syamilah)


7.   Imam Al Khazin

Beliau berkata ketika menafsirkan, “kecuali yang biasa nampak darinya”:

وإنما رخص في هذا القدر للمرأة أن تبديه من بدنها لأنه ليس بعورة وتؤمر بكشفه في الصلاة 

   “Sesungguhnya wnaita diberikan keringan dalam kadar tertentu untuk menampakkan bagian tubuhnya karena itu bukan aurat, dan diperintahkan membuka wajah dalam shalat.”  (Imam Al Khazin, Lubab At Ta’wil fi Ma’ani At Tanzil, Juz. 4, Hal. 499. Al Maktabah Asy Syamilah )

   Beliau juga berkata ketika menafsirkan, “Jangan mereka menampakkan perhiasan mereka...”:

يعني الخفية التي لم يبح لهن كشفها في الصلاة ولا للأجانب وهي ما عدا الوجه والكفين

   “Yakni perhiasan tersembunyi yang tidak dibolehkan ditampakkannya dalam shalat dan di depan laki-laki asing, dan itu adalah selain wajah dan kedua telapak tangan.” (Ibid)

8.   Syahidul Islam, Al Ustadz Sayyid Quthb

Beliau berkata:

فأما ما ظهر من الزينة في الوجه واليدين ، فيجوز كشفه . لأن كشف الوجه واليدين مباح لقوله صلى الله عليه وسلم لأسماء بنت أبي بكر : « يا أسماء إن المرأة إذا بلغت المحيض ، لم يصلح أن يرى منها إلا هذا وأشار إلى وجهه وكفيه » .

“Ada pun apa-apa yang tampak dari perhiasan pada wajah dan tangan, maka dibolehkan untuk membukanya. Karena membuka wajah dan dua telapak tangan adalah boleh, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda kepada Asma binti Abi Bakar: “Wahai Asma’, sesungguhnya wanitu itu jika dia sudah mengalami haidh maka tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini, dia mengisyaratkan wajah dan telapak tangan.”  (Sayyid Quthb, Fi Zhilalil Quran, Juz. 5, Hal. 277. Al Maktabah Asy Syamilah). Dan lain-lain.

Pembelahan Sel

Sel merupakan unit dasar kehidupan. Reproduksi sel adalah
proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah diri,
baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler.
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu
cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya.
Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga
tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu,
reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan
sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara
generatif (reproduksi organisme melalui proses perkawinan).
Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi
genetik (DNA) yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga,
menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang
sama.
Berdasarkan organisasi sel, organisme dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu organisme prokariotik dan eukariotik. Pada
organisme prokariotik, reproduksi sel dilakukan dengan cara
membelah diri (pembelahan biner). Sedangkan, reproduksi sel
pada organisme eukariotik dengan cara mitosis dan meiosis.
Pengertian
Reproduksi Sel
A
Gambar 4.1
Pertumbuhan anak
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
61
Reproduksi Sel
pada Organisme
Eukariotik
C Reproduksi sel pada organisme eukariotik terjadi melalui
proses pembelahan sel yang diawali dengan penggandaan
materi genetik (replikasi DNA), kemudian diikuti pembelahan
kromosom. Pembelahan kromosom ini akan diikuti oleh
pembelahan nukleus, lalu diakhiri dengan pembelahan sel.
Pembelahan sel pada organisme eukariotik dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dapat
terjadi pada setiap organ dan berfungsi membentuk sel dengan
jumlah kromosom yang sama. Sedangkan, pembelahan meiosis
hanya berlangsung pada jaringan organ seks dan berfungsi
mereduksi jumlah kromosom menjadi separuhnya.
Mitosis dan meiosis merupakan pembelahan sel secara
tidak langsung, yaitu melalui tahapan-tahapan tertentu, dan
ditandai dengan penampakan yang berbeda-beda dari
kromosom yang dikandungnya. Pada saat pembelahan sel,
kromosom mudah diamati di bawah mikroskop, karena
benang-benang kromatin menebal dan memendek serta mudah
menyerap warna. Sebelum sel membelah, sel melakukan
persiapan, seperti pembelahan organel-organel sel, setelah
pembelahan sel selesai, terjadi proses pertumbuhan atau
pertambahan sel. Untuk mengetahui proses pembelahan sel
tersebut, mari cermati uraian berikut.
Gambar 4.2
Pembelahan sel bakteri
Proses pembelahan biner pada sel
bakteri diawali dengan sintesa bahanbahan
yang diperlukan untuk membuat sel
baru. Pada awal pembelahan sel, kromosom
yang terdapat bebas di dalam sel akan
menempel pada dinding sel, kemudian
bersama-sama dengan pembesaran ukuran
sel, berlangsung sintesis sel atau replikasi
DNA (penggandaan kromosom). Setelah
DNA baru selesai dibentuk, dan sel telah
mencapai pembesaran maksimum, akan
terjadi pembelahan sel menjadi dua bagian
yang memiliki bahan genetik yang sama.
kromosom
prokariotik
membran plasma
dinding sel
duplikasi kromosom
dinding sel dan selaput
plasma mulai membelah
terpisah menjadi
dua sel
Siklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut
tahapan tertentu, dan setelah melalui semua tahapan akan
kembali kepada tahapan semula. Siklus sel dapat dibagi menjadi
dua tahapan, yaitu tahapan interfase dan tahapan mitotik (fase
pembelahan).
1. Siklus Sel
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
62
a. Interfase
Interfase sering disebut tahap istirahat. Hal ini tidak tepat,
karena dalam tahap ini sel dalam keadaan aktif melakukan
metabolisme, termasuk mempersiapkan diri sebelum
pembelahan. Pada tahap ini, di dalam sel terdapat membran
yang membungkus inti sel. Kromosom tidak tampak karena
kromosom dalam bentuk utas molekul DNA yang halus dan
tidak menggulung sehingga tidak dapat dilihat di bawah
mikroskop cahaya.
Interfase dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1) Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan
sel baru dan terus menerus melakukan
pembelahan organel.
2) Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai
materi genetik yang akan diturunkan.
3) Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala
keperluan untuk pembelahan sel.
b. Fase Pembelahan
Fase ini disebut juga fase mitotik. Pada fase ini terjadi proses
pembelahan sel, baik proses mitosis maupun meiosis. Untuk
lebih mengetahui tentang siklus sel. Mari cermati Gambar 4.3.
di bawah ini.
Gambar 4.3
Siklus sel
Diskusikanlah dengan
teman sebangkumu.
Mengapa interfase sering
disebut tahap istirahat?
Bagaimana pendapatmu
tentang hal tersebut?
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
63
2. Pembelahan Mitosis
Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel atau proses
pertumbuhan suatu jaringan. Contohnya, pada pembentukan
sel-sel darah merah atau pertumbuhan jaringan di daerah
meristem. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang
menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama seperti
induknya, yaitu 2n. Mitosis dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Untuk mengetahui
tahap-tahap pembelahan mitosis tersebut, mari cermati
pembelahan berikut ini.
a. Profase
1) Nukleolus tidak tampak lagi dan membran nukleus telah
melebur.
2) Kromatin mengalami penebalan dan memendek menjadi
kromosom sehingga bisa dilihat dibawah mikroskop.
Benang-benang kromosom berpasangan, tiap-tiap
kromosom menggandakan diri membentuk struktur simetris
yang disebut kromatid. Kedua kromatid masih disatukan
pada satu titik yang disebut sentromer.
3) Pada sel hewan terdapat sepasang sentriol yang memisahkan
diri ke kutub-kutub yang berlawanan. Setelah sampai
di kutub, sentriol membentuk benang-benang spindel yang
melekat pada sentromer di setiap kromatid.
b. Metafase
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan
sentromer menempel pada benang spindel. Bidang di tengah
sel ini disebut bidang equator. Posisi kromosom yang tersebar
pada bidang equator ini menyebabkan jumlah kromosom dapat
dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom dapat dipelajari.
c. Anafase
Daya tarik benang-benang spindel akan menyebabkan
kedua kromatid terlepas dari ikatan sentromer menuju kutub
masing-masing menjadi 2 kromosom baru. Jumlah kromosom
yang menuju ke kutub yang satu sama dengan kromosom yang
menuju ke kutub yang lain.
d. Telofase
1) Kromosom telah berkumpul di kutub masing-masing.
2) Membran inti muncul dan membungkus dua kelompok
kromosom yang telah terpisah tersebut menjadi dua inti baru.
3) Kromosom makin lama makin menipis, kemudian menjadi
benang-benang kromatin kembali. Sehingga, tidak dapat
di lihat.
4) Nukleolus dapat dilihat kembali.
Gambar 4.4
Pembelahan mitosis
Interfase
Profase
Prometafase
Metafase
Anafase
Telofase
Sitokinesis
Sel anakan
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
64
e. Sitokinesis
Setelah terbentuk dua inti sel, kemudian akan terjadi
perpisahan sitoplasma dengan pembentukan dinding (sekat
pemisah) yang terbentuk dimulai dari pinggir sel menuju ke
tengah memisahkan kedua inti menjadi 2 sel baru.
3. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis berlangsung pada saat pembentukan
sel gamet pada organisme diploid atau pada saat pembentukan
spora nonseksual pada jamur. Meiosis berlangsung di jaringan
organ reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada
pembelahan meiosis, setiap sel anak akan menerima separuh
dari jumlah kromosom yang terdapat pada sel induk. Misalnya,
manusia memiliki 46 kromosom dalam sel tubuhnya. Setelah
terjadi pembelahan meiosis pada organ reproduksinya, seperti
testis atau ovarium, akan terbentuk gamet yang mengandung
hanya 23 kromosom.
Meiosis dapat dibagi menjadi dua periode pembelahan,
yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Masing-masing periode terdiri
atas tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Hasil
akhir pembelahan meiosis adalah 4 sel anak yang haploid.
a. Meiosis I
1) Profase I
a) Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin
membentuk benang halus leptonema
(kromosom) sehingga kromosom tampak seperti
massa yang tidak teratur.
b) Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom
mulai berpasangan dengan homolognya.
c) Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid
yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom
homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4
kromosom homolog disebut trivalen atau
tetravalen.
d) Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat
saling melilit dan bertukar ruas satu dengan
yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid
yang disatukan oleh satu sentromer disebut
kromatid bersaudara. Kontak antar kromatid
bersaudara disebut kiasma.
Apa perbedaan antara e) Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.
meiosis I dan meiosis II?
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Bab 4 Reproduksi Sel
65
2) Metafase 1
Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan
mengait pada sentromer kromosom yang telah berpasangan.
Semua bivalen terletak pada bidang equator.
3) Anafase 1
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan dengan dua kromatid bersaudara masih tetap
terikat pada sentromernya.
4) Telofase 1
Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang
berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus
kromosom sel induk. Masing-masing kromosom masih
membawa dua kromatid bersaudara. Selaput inti mulai
terbentuk dan sel-sel anakan memisah.
b. Meiosis II
Pada meiosis II, tahap-tahap yang terjadi dalam meiosis I
terulang kembali. Agar berbeda, tahap-tahap meosis II
dinamakan Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II.
1) Profase II
Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan
benang-benang spindel menarik sentromer kedua kutub yang
berbeda.
2) Metafase II
Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap
sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel.
3) Anafase II
Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah,
kemudian bergerak kearah berlawanan menuju kutub.
4) Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan
membran inti muncul membungkus kelompok kromosom
tersebut. Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu
sel akan dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung
kromosom separuh jumlah sel induknya.
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
66
Gambar 4.5
Reproduksi sel secara
meiosis
Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang
sedang memperbanyak diri.
Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam
satu siklus pembelahan sel.
Tidak terdapat pasangan kromosom homolog,
yang berpisah adalah kromatid-kromatid yang
bergerak menuju kutub yang berbeda.
Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom.
Sel baru yang dihasilkan dari suatu mitosis akan
mempunyai struktur genetik yang sama dengan
sel awal.
Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua
sel baru yang sama.
Hanya terjadi pada sel gonad pada saat
pembentukan gamet
Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I
dan meiosis II.
Terdapat pasangan kromosom homolog pada
meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan
kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang
berbeda. Pada meiosis II baru terjadi pemisahan
kromatid seperti pada mitosis.
Terjadi pindah silang antara kromosom homolog
yang berpasangan.
Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan
mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel
semula.
Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah
empat sel baru yang mempunyai jumlah
kromosom separuh daeri sel induk.
Mitosis Meiosis
Tabel 4.1 Perbandingan Mitosis dan Meiosis
(a) Leptoten (b) Zigoten (c) Pakiten (d) Diploten
(e) Diakinesis (f) Metafase I (g) Awal anafase I (h) Akhir anafase I
(i) Telofase I (j) Interfase (k) Profase II (l) Metafase II
(m) Anafase II (n) Telofase II (o) Tetrad (p) 4 sel anakan
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
67
Gambar 4.4
Perbandingan meiosis dan
mitosis
Bekerjalah dengan temanmu.
Judul
Proses Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan pembelahan mitosis dan
meiosis.
Bahan dan Alat
1) benang berwarna
2) karton berwarna
3) spidol berwarna
4) dua buah karton lebar berwarna putih
5) gunting
6) lem atau double tipe
Cara Kerja
1) Gambarlah fase-fase pembelahan mitosis di kertas putih
menggunakan spidol (lihat Gambar 4.4 Pembelahan
mitosis)
2) Buatlah gambar kromosom di karton berwarna sesuai
dengan fase-fase di atas. Kemudian potong-potong.
3) Tempelkan kromosom dalam setiap fase di karton putih.
Gunakan benang berwarna sebagai benang spindel.
Maarrii Meennccoobbaa
Untuk lebih mengetahui tentang pembelahan mitosis dan
meiosis, coba kamu lakukan kegiatan berikut ini.
Mitosis
Sel induk
Meiosis
Sel induk
Replikasi DNA
Replikasi DNA
2 sel anak
2 sel anak
4 sel anak
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
68
Proses
Pembentukan
Gamet pada Hewan
Tingkat Tinggi dan
Manusia
D Pada hewan tingkat tinggi dan manusia terjadi proses
pembentukan sel gamet pada jaringan organ reproduksinya.
Pembentukan sel kelamin jantan atau sperma yang terjadi di
dalam testis disebut spermatogenesis. Sedangkan, di dalam
ovarium terjadi pembentukan sel kelamin betina atau ovum
yang disebut Oogenesis. Spermatogenesis dan Oogenesis
termasuk pembelahan meiosis, karena terjadi di jaringan organ
reproduksi dan menghasilkan 4 sel anak yang haploid. Untuk
lebih mengetahui tentang spermatogenesis dan oogenesis, mari
cermati uraian berikut ini.
Gamet jantan atau sperma dibentuk dalam kelenjar yang
disebut testis. Testis berfungsi membentuk sperma dan
androgen (hormon jantan). Sperma dibentuk dalam epitelium
nutfah (Seminiferus tubules) yang terdapat dalam testis. Jaringan
epitelium nutfah disusun oleh lapisan-lapisan sel yang
memproduksi sperma yang tersusun berdasarkan urutan
perkembangan spermatogenesis, mulai spermatogonium pada
lapisan dasar sampai sperma pada lumen tubuh. Spermatogonium
tidak langsung bermeiosis membentuk gamet, tetapi
melakukan mitosis terlebih dahulu untuk memperbanyak
spermatogonium, kemudian membelah secara meiosis.
Hasil pembelahan meiosis spermatogonium adalah
spermatosit primer. Spermatosit primer mengalami meiosis
I menjadi dua spermatosit sekunder, kemudian masing-masing
spermatosit sekunder mengalami meiosis II, menjadi
4 spermatid yang sama besarnya dan jumlah kromosomnya
haploid. Kemudian, sel spermatid akan berkembang menjadi
1. Spermatogenesis
4) Beri keterangan dengan kata-katamu sendiri.
5) Lakukan hal yang sama untuk pembelahan meiosis.
Pertanyaan
1) Mengapa pada pembelahan meiosis, kromosom anakan
setengah dari induknya?
2) Mengapa dalam meiosis terjadi pindah silang, sedangkan
meiosis tidak?
3) Apa perbedaan yang mendasar antara mitosis dan meiosis?
Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu
dengan kelompok lain.
Bab 4 Reproduksi Sel
69
sperma atau spermatozoa. Dalam proses perkembangan ini,
spermatid akan kehilangan hampir seluruh sitoplasmanya,
tetapi sperma memperoleh organ berupa ekor yang berfungsi
untuk bergerak dalam proses pembuahan sperma mengandung
mitokondria yang menyediakan ATP sebagai sumber energi
untuk bisa beberapa minggu atau bulan (pada manusia
berlangsung 74 hari).
2. Oogenesis
Gambar 4.8
Spermatogenesis
Pembentukan gamet betina atau oogenesis berlangsung di
dalam ovarium organ kelamin betina. Gamet betina atau ovum
dibentuk di dalam satu paket sel yang disebut folikel yang
terdapat dalam ovarium. Folikel disusun oleh satu sel yang dapat
bermeiosis disebut oogonium (sel induk ovum) yang mempunyai
kromosom diploid. Oogonium ini dikelilingi satu lapis sel folikel
yang akan melindungi dan memberi nutrisi sel telur yang
dewasa. Oogonium (2n) akan bermitosis dan berkembang
menjadi sel yang siap bermeiosis, disebut oosit primer. Oosit
primer ini akan mengalami pembelahan meiosis I menjadi oosit
sekunder dan badan kutub primer, kemudian pada akhir
meiosis II, dari oosit sekunder dihasilkan satu sel oosit dan satu
badan kutub sekunder. Sedangkan, dari badan kutub primer
Sitoplasma
penyuplai
Spermatogonium Penghubung antara
sel penyuplai
Basal lamina Inti sel penyuplai
Spermatogonium
mengganda
Spermatogonium
Spermatosit
primer
Spermatosit
sekunder
Spermatid primer
Spermatid sekunder
Spermatozoa
Jembatan sitoplasma
Lumen tubula seminiferus
Mitosis
Memasuki
Meiosis I
Meiosis I
selesai
Meiosis II
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Apa perbedaan proses
pembentukan sperma dan
ovum?
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
70
Proses
Pembentukan
Gamet pada
Tumbuhan Tingkat
Tinggi
E
Mikrosporogenesis adalah pembentukan gamet di dalam
organ jantan bunga yang menghasilkan serbuk sari. Dalam
kepala sari (anther) terdapat empat mikrosporangium. Setiap
mikrosporangium mengandung mikrosporosit (diploid).
Mikrosporosit ini mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II.
Pembelahan meiosis ini menghasilkan empat mikrospora
haploid dan berkelompok menjadi satu yang disebut tetrad. Inti
sel setiap mikrospora mengalami pembelahan inti (kariokinesis)
sehingga menghasilkan 2 nukleus haploid, yaitu nukleus saluran
serbuk sari dan nukleus generatif. Setelah serbuk sari terbentuk,
nukleus generatif mengalami pembelahan mitosis menghasilkan
dua nukleus sperma, tetapi tidak diikuti sitokinesis. Jadi, satu
serbuk sari yang masak mempunyai tiga nukleus haploid, yaitu
satu nukleus vegetatif (saluran serbuk sari) dan dua nukleus
generatif (sperma).
1. Mikrosporogenesis
Gambar 4.9
Oogenesis
menghasilkan 2 badan kutub sekunder. Jadi, oosit primer
mengalami pembelahan meiosis dan menghasilkan 1 ootid (sel
telur) dan 3 badan kutub.
Dalam pembelahan meiosis I (oosit primer menjadi oosit
sekunder) pembagian sitoplasma tidak sama sehingga
menghasilkan satu sel besar yang disebut oosit sekunder dan satu
sel kecil yang disebut badan kutub primer. Begitu pula pada saat
meiosis II (oosit sekunder menjadi ootid). Oosit sekunder yang
mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur
membelah secara tidak sama membentuk sebuah ootid besar
dan sebuah badan kutub sekunder yang berukuran kecil. Pada
saat bersamaan, badan kutub primer membelah menjadi
2 badan kutub sekunder. Selanjutnya, ootid akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menjadi sel telur yang masak,
sedangkan 3 badan kutub sekunder akan hancur. Telur
merupakan sel paling besar karena telur merupakan sumber
persediaan makanan, ribosom, RNA, dan komponen sitoplasma
lainnya untuk membantu perkembangan embrio.
oogonia
oosit primer
oosit sekunder
badan
kutub
primer
badan
kutub
sekunder
oosit
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
71
Megasporogenesis adalah pembentukan gamet betina di
dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam satu ovari (bakal
buah) terdapat sel induk megaspora (megasporosit). Sel induk
megaspora yang bersifat diploid akan bermeiosis menghasilkan
empat sel haploid (tetrad). Dari keempat sel tersebut hanya satu
yang hidup menjadi sel megaspora.
Sel megaspora ini, kemudian mengalami serangkaian
mitosis menghasilkan delapan inti haploid. Delapan inti ini
berada di dalam satu sel besar bernama kantung embrio
(kandung lembaga muda) yang dilingkupi oleh kulit dan bagian
ujungnya terdapat sebuah lubang kecil yang disebut mikrofil.
Mikrofil berfungsi sebagai jalan masuk saluran serbuk sari ke
dalam kandung lembaga. Tiga nukleus terletak di dekat mikrofil
dan dua di antaranya sinergid (mati). Nukleus yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menjadi ovum (sel telur). Tiga
nukleus yang lain terletak di seberang mikrofil yang disebut
antipoda, selanjutnya akan mati pula karena degenerasi. Dua
nukleus yang terletak di tengah akan bersatu di tengah
kandung lembaga menjadi satu nukleus diploid (2n) atau inti
kandung lembaga sekunder.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan
kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Selain itu,
bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari
kehidupan tumbuhan baru di luar induknya.
Jika biji tanaman dikotil seperti kacangkacangan,
kamu belah menjadi dua, kamu akan
mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula,
hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio.
Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil,
misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula,
radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma.
Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi masingmasing
untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil
maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yang
tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun
pertama, sedangkan radikula adalah poros embrio yang tumbuh
ke bawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman
monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi
menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat
penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma,
sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu,
pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi
radikula.
1. Struktur Biji
Tumbuhan merupakan salah satu organisme hidup yang
memiliki ciri-ciri, antara lain tumbuh dan berkembangbiak.
Tumbuhan berbiji (monokotil dan dikotil) memiliki alat
perkembangbiakan berupa biji. Mari cermati.
Gambar 1.1
Struktur biji monokotil (a) dan
dikotil (b)
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Apa perbedaan biji
monokotil dan dikotil?
kulit biji
plumula
radikula
hipokotil
epikotil
kotiledon
a) Kacang (dikotil)
b) Jagung (monokotil)
kotiledon (skutelum)
plumula
koleoriza
jaringan buah
kulit biji
endospern
epikotil
radikula
koleoptil
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
3
2. Perkecambahan
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Apa perbedaan antara
perkecambahan epigeal
dan hipogeal?
Gambar 1.2
Perkecambahan epigeal (a)
dan hipogeal (b)
daun muda
epikotil
radikula
kotiledon
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di
dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika
berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan
ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,
persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya.
Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan
dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda
pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi
radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama.
Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar
primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal.
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di
permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan
hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di
bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan
tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang
ke arah atas.
daun muda
radikula
kotiledon
(a)
(b)
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
4
Bekerjalah dengan teman sekelompokmu.
Judul
Struktur Biji dan Kecambah Monokotil dan Dikotil
Tujuan
Mempelajari perbedaan struktur biji dan kecambah jagung
(monokotil) dan kacang tanah (dikotil).
Bahan dan Alat
1) Biji jagung dan kacang tanah masing-masing ± 10 butir
2) Wadah plastik yang berisi media kapas basah
Cara Kerja
A. Mempelajari Struktur Biji
1) Amati biji jagung dan biji kacang tanah dengan cara
membelah biji tersebut. Sehingga, kamu dapat mengamati
embrio yang ada di dalam biji.
2) Gambarlah struktur biji jagung dan kacang tanah tersebut
dan tuliskan bagian-bagiannya.
B. Mempelajari Struktur Kecambah
1) Kecambahkan biji jagung dan biji kacang tanah dalam
wadah plastik dengan media kapas basah.
2) Setelah berumur ± 1 minggu, gambar dan tuliskan bagianbagian
kecambah.
Pertanyaan
1) Tuliskan perbedaan antara struktur biji jagung dan biji
kacang tanah.
2) Jelaskan fungsi dari bagian-bagian embrio biji yang telah
kamu amati.
3) Tuliskan perbedaan antara kecambah jagung dan kacang
tanah.
4) Tuliskan perbedaan antara tanaman dikotil dan monokotil.
Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu
dengan kelompok lain.
Maarrii Meennccoobbaa
Untuk mengetahui struktur biji dan kecambah monokotil
dan dikotil. Coba kamu lakukan percobaan berikut ini.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
5
Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah
menjadi tanaman baru. Perkecambahan biji dimulai dengan
imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang atau muncul
melewati kulit. Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi
4 tahap, yaitu:
a) Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air
masuk ke dalam embrio dan membasahi protein dan koloid
lain.
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan
peningkatan aktivitas metabolik.
c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari
kulit biji.
d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan
primer.
3. Fisiologi Perkecambahan
Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan
akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung batang
dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya
aktivitas sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan
primer. Sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi menjadi
sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung
akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu:
a) Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar.
Sel-sel meristem di daerah ini akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan struktur akar
pertama.
b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah
pembelahan. Pada daerah ini, sel-sel mengalami
pembesaran dan pemanjangan.
c) Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi khusus.
4. Pertumbuhan Primer
korteks
epidermis
pembuluh
silinder
rambut
akar
serat
selulosa
daerah
apikal
meristem
tudung
akar
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang selselnya
aktif membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xilem
dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidup
selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya
diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan
oleh kambium yang aktif membelah.
5. Pertumbuhan Sekunder
Gambar 1.3
Daerah pemanjangan akar
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
6
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem
sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder
sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas
kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini
disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di
sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar
kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang
terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim.
Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas
kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder
yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan,
aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas
kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut
lingkaran tahun.
getah kayu
pusat kayu
lingkaran
pusat kayu
getah kayu
kambium
floem
kambium gabus
gabus
Gambar 1.4
Lingkaran tahun
Faktor yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Tumbuhan
B Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan.
Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh
tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam
gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk
mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan,
hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu
menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan.
Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor
lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.
Untuk lebih memahami, mari cermati uraian berikut ini.
Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang
disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke
1. Hormon
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
7
bagian yang lain, pada konsentrasi yang sangat rendah mampu
menimbulkan respon fisiologis. Hormon mempengaruhi respon
pada bagian tumbuhan, seperti pertumbuhan akar, batang,
pucuk, dan pembungaan. Respon tersebut tergantung pada
spesies, bagian tumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi
hormon, interaksi antar hormon, dan berbagai faktor
lingkungan.
Terdapat lima hormon tumbuhan yang dikenal, yaitu
auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dan asam absisat (ABA).
Mari cermati.
a. Auksin
Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang
menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan
koleoptil ke arah cahaya. Pembengkokan koleoptil yang
terjadi akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang
ditempeli potongan agar yang mengandung auksin.
Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam
indol asetat (IAA). Selain IAA, tumbuhan mengandung tiga
senyawa lain yang dianggap sebagai hormon auksin, yaitu
4-kloro indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda
jenis kacang-kacangan, asam fenil asetat (PAA) yang ditemui
pada banyak jenis tumbuhan, dan asam indolbutirat (IBA) yang
ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan
dikotil.
Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan
tumbuhan di antaranya adalah:
1) Perkembangan buah
Pada waktu biji matang berkembang, biji mengeluarkan
auksin ke bagian-bagian bunga sehingga merangsang pembentukan
buah. Dengan demikian, pemberian auksin pada bunga
yang tidak diserbuki akan merangsang perkembangan buah
tanpa biji. Hal ini disebut partenokarpi.
2) Dominansi apikal
Dominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu
tumbuhan yang menghambat perkembangan kuncup lateral di
batang sebelah bawah. Dominansi apikal merupakan akibat dari
transpor auksin ke bawah yang dibuat di dalam meristem apikal.
3) Absisi
Daun muda dan buah muda membentuk auksin, agar
keduanya tetap kuat menempel pada batang. Tetapi, bila
pembentukan auksin berkurang, selapis sel khusus terbentuk di
pangkal tangkai daun dan buah sehingga daun dan buah gugur. Gambar 1.5
Auksin di pucuk hilang
apabila pucuk dipangkas
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
8
4) Pembentukan akar adventif
Auksin merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh
dari batang atau daun pada banyak spesies.
b. Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang
pada 1930 dari kajian terhadap tanaman padi
yang sakit. Padi yang terserang jamur Gibberella
fujikuroi tersebut tumbuh terlalu tinggi. Para
ilmuwan Jepang mengisolasi zat dari biakan
jamur tersebut. Zat ini dinamakan giberelin.
Bentuk-bentuk giberelin diantaranya adalah GA3,
GA1, GA4, GA5, GA19, GA20, GA37, dan GA38.
Giberelin diproduksi oleh jamur dan tumbuhan
tinggi.
Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman,
seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa
peranan, antara lain:
1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
2) Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari
endosperm untuk pertumbuhan embrio.
3) Perkembangan bunga dan buah.
4) Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
5) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
c. Sitokinin
Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama
ditemukan oleh Carlos Miller pada ikan kering. Setelah itu
ditemukan senyawa sitokinin yang lain dalam endosperma cair
jagung, yaitu zeatin. Sitokinin sintetik lainnya adalah BAP
(6-benzilaminopurin) dan 2-ip.
Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
2) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam
meristem.
3) Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan
daun.
4) Menunda penuaan daun.
5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah
masa istirahat biji (breaking dormancy).
d. Gas etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas
yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan
Gambar 1.6
Pengaruh giberelin pada
buah anggur (kanan)
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
9
menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen
yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu
etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di
gunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah.
Selain memacu pematangan, etilen juga memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya
daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain
itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi
apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah.
e. Asam absisat (ABA)
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor)
dalam kegiatan tumbuhan. Hormon ini dibentuk pada daundaun
dewasa. Asam absisat mempunyai peran fisiologis
diantaranya adalah:
1) Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti
daun, buah dan dormansi tunas.
2) Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang
berkembang dan mendorong sintesis protein simpanan.
3) Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama
pada saat cekaman air.
Untuk lebih memahami pengaruh hormon pada
tumbuhan, coba kamu lakukan kegiatan di bawah ini.
Bekerjalah dengan teman sekelompokmu.
Judul
Pengaruh Berbagai Konsentrasi Auksin terhadap Inisiasi
Akar
Tujuan
Mengetahui pengaruh auksin terhadap inisiasi akar.
Bahan dan Alat
1) Kecambah kacang panjang berumur lima hari sebanyak
12 buah
2) Botol dengan tutup yang berlubang dan di luarnya dilapisi
oleh plastik hitam sebanyak 4 buah
3) Pisau atau silet dan penggaris
Maarrii Meennccoobbaa
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
10
Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain:
cahaya, air, mineral, kelembapan, suhu, dan gaya gravitasi.
a. Nutrisi dan Air
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan
nutrisi. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan
seimbang, antara satu dengan yang lain. Nutrisi diambil tumbuhan
dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat-zat organik
(C, H, O, dan N) dan garam anorganik (Fe2+. Ca2+, dan lain-lain).
Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro dan unsur
mikro. Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar
disebut unsur makro. Contohnya: C, H, O, N, P, K, S, dan asam
nukleat. Sedangkan, unsur mikro adalah unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Contohnya: Cl, Mn, Fe, Cu,
Zn, B, dan Mo.
Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur
yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur
nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi
kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan
tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).
2. Faktor Lingkungan
Cara Kerja
1. Siapkan 4 buah botol yang berisi 200 ml larutan:
a. Destilata (air)
b. Larutan IAA dengan konsentrasi 0,1 mg/l
c. Larutan IAA dengan konsentrasi 0,5 mg/l
d. Larutan IAA dengan konsentrasi 1,0 mg/l
2. Potong kecambah kacang panjang tepat di atas permukaan
media tanamnya.
3. Hilangkan kotiledon, dan potong hipokotil pada 5 cm dari
bekas tempat menempelnya kotiledon. Dengan cepat
masukkan hipokotil tersebut ke dalam lubang pada tutup
botol sehingga daun berada di luar botol. Letakkan semua
botol pada meja lab. Seminggu kemudian, lakukan
pengamatan terhadap inisiasi akar. Hitunglah jumlah akar
dan panjang akar. Bandingkan hasil inisiasi akar antara
kontrol, Larutan IAA 0,1 mg/l, Larutan IAA 0,5 mg/l, dan
Larutan IAA 1,0 mg/l.
Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu
dengan kelompok lain.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
11
Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui
penyerapan oleh akar dari tanah bersamaan dengan
penyerapan air. Air dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis,
tekanan turgor sel, mempertahankan suhu tubuh tumbuhan,
transportasi, dan medium reaksi enzimatis.
Penemuan zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan menyebabkan manusia
mengembangkan suatu cara penanaman tumbuhan dengan
memberikan nutrisi yang tepat bagi tumbuhan. Contoh
aplikasinya adalah kultur jaringan dan hidroponik. Kultur
jaringan membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti
induknya. Media tanam kultur jaringan berupa
larutan atau padatan yang kaya nutrisi untuk
tumbuh tanaman. Kultur jaringan ini dapat
menghasilkan tanaman baru dalam jumlah
banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Sedangkan, hidroponik adalah metode
penanaman dengan menggunakan air kaya
nutrisi sebagai media tanam. Untuk lebih
memahami, mari cermati Tabel 1.1 Nutrisi
tumbuhan berikut ini.
Gambar 1.7
Tanaman hidroponik
Sumber: Image.google.co.id
Makronutrien
Karbon (C)
Hidrogen (H)
Oksigen (O)
Fosfor (P)
Kalium (K)
Nitrogen (N)
Sulfur (S)
Kalsium (Ca)
Besi (Fe)
CO2 (udara)
H2O (air)
O2 (udara), H2O
(air)
H2PO4, HPO4

K+
NO3
–, NH4
– dari
tanah
SO4
2–
Ca2+
Fe3+, Fe2+
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
lemak, protein, enzim dan turunannya)
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
lemak, protein, enzim dan turunannya)
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
lemak, protein, enzim dan turunannya)
Penyusun asam nukleat, fosfolipid
membran sel, ATP, NADP, koenzim
Kofaktor atau aktivator enzim dalam
sintesis protein dan metabolisme
karbohidrat, untuk meniaga keseimbangan
ion
Penyusun asam amino, protein, asam
nukleat, klorofil, hormon, dan enzim
Penyusun asam amino sistein dan
metionin, koenzim-A dan beberapa
vitamin: tiamin dan biotin
Menjaga permeabilitas membran,
membentuk kofaktor enzim dalam
metabolisme karbohidrat
Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati
Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati
Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati
Pertumbuhan terhambat, daun
berwarna hijau tua, daun bercak
kemerahan, ada bagian yang mati
Perubahan kabohidrat terhambat,
daun bercak-bercak kuning
Pertumbuhan terhambat, daun pucat
dan kuning
Daun mengalami klorosis (menguning)
Pertumbuhan terhambat, gangguan
aktivitas meristem ujung akhirnya mati,
klorosis
Nutrien
Bentuk yang
Tersedia Fungsi Utama Gejala Kekurangan
Tabel 1.1 Nutrisi Tumbuhan
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
12
Magnesium
Mikronutrien
Boron (B)
Mangan (Mn)
M o l i b d e n u m
(Mo)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Klor (Cl)
Mg2+
H3BO3
Mn2+
MoO4
Zn2+
CU+, CU2+
Cr
Berperan dalam pembentukan klorofil,
merupakan komponen penting enzim
sitokrom, peroksidase, dan katalase
Penyusun klorofil dan kofaktor enzim
dalam metabolisme karbohidrat
Berperan dalam translokasi glukosa
Komponen enzim yang mereduksi nitrat
menjadi nitrit. Penting untuk fiksasi N
pada bakteri
Dibutuhkan dalam sintesis triptofan
(prekursor auksin), aktivator beberapa
enzim dehidrogenase dan berperan
dalam sintesis protein
Berperan dalam transfer elektron di
dalam kloroplas, komponen enzim yang
berperan dalam reaksi redoks
Aktivator fotosintesis dan kesetimbangan
ionik
Klorosis, daun menjadi kuning pucat,
dan mati
Klorosis dari batang bawah ke ujung
daun, pucat dan mati
Ujung batang mengering dan rusak
Pertumbuhan terhambat
Ukuran daun dan panjang ruas-ruas
menjadi berkurang
Daun muda berwarna hijau tua, daun
berguguran
Daun layu, klorosis, akar pendek dan
menebal
b. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai
tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai
proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi
pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan
fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk
memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil.
Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa
karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ
tumbuhan.
Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh
cahaya (fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat
dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan
kecambah yang tumbuh di tempat terang dengan kecambah
dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di tempat gelap
akan mengalami etiolasi atau kecambah tampak pucat dan
lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya
cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat
terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih
pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat
oleh adanya cahaya.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
13
1) Fototropisme
Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan
bahwa pada ujung koleoptil tanaman, pemanjangan sel yang
lebih cepat terjadi di sisi yang teduh daripada sisi yang terkena
cahaya. Sehingga, koleoptil membelok ke arah datangnya
cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang berguna
untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi
terlindung.
Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari, dalam
hal ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurus terhadap
matahari sepanjang hari. Kejadian tersebut dinamakan
diafototropisme. Fototropisme ini terjadi pada famili Malvaceae.
Untuk lebih memahami pengaruh cahaya terhadap
tanaman atau perkecambahan, coba kamu rencanakan dan
laksanakan kegiatan berikut ini dengan teman sekelompokmu.
Gambar 1.8
Pengaruh auksin terhadap
fototropisme
Bekerjalah dengan teman sekelompokmu.
Judul
Pengamatan Pengaruh Cahaya terhadap Perkecambahan
Tujuan
Mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkecambahan.
Alat dan Bahan
1) Dua buah cawan petri
2) Kapas secukupnya
3) Biji kacang hijau sebanyak 20 biji
4) Air secukupnya
5) Penggaris
Cara Kerja
1) Berilah label pada cawan petri (misalnya A dan B)
2) Letakkan kapas pada cawan petri A dan B, kemudian
basahi dengan air secukupnya sampai merata.
3) Rendamlah 20 biji kacang hijau selama kurang lebih 2 jam.
Kemudian, masukkan 10 biji kacang hijau ke dalam cawan
petri A dan 10 biji ke dalam cawan petri B.
4) Letakkan cawan petri A di tempat yang terkena cahaya
matahari dan cawan B di tempat gelap. Agar kelembapan
tetap terjaga, beri air secukupnya setiap hari.
Maarrii Meennccoobbaa
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
14
2) Fotoperiodisme
Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan
mempengaruhi proses pembungaan. Lama siang hari di daerah
tropis kira-kira 12 jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki
empat musim dapat mencapai 16 - 20 jam. Respon tumbuhan
yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme.
Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap
cahaya). Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies
tertentu biasanya berbunga serempak. Tumbuhan yang
berbunga bersamaan ini sangat menguntungkan, karena
memberi kesempatan terjadinya penyerbukan silang.
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
a) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan
hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek,
dan bunga matahari.
b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 - 16 jam) sehari.
Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit
gula, selada, dan tembakau.
c) Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari
sedang contohnya kacang dan tebu.
5) Amati dengan cermat setiap hari, bagaimana kondisi
kecambah dan ukurlah panjang kecambah di kedua cawan
tersebut. Kemudian, catat hasilnya ke dalam Tabel 1.2 dan
buatlah grafiknya setelah 5 hari berkecambah. Bandingkan
panjang kecambah, warna, dan ketegaran kecambah pada
kedua cawan.
Tabel 1.2 Pengamatan kecambah
Hari ke-
Panjang Kecambah (cm) Kondisi Kecambah
A B A B
1
2
3
4
5
6) Buatlah kesimpulan tentang perbedaan panjang dan
kondisi kecambah karena pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan.
7) Diskusikan hasil kelompokmu dengan kelompok lain.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
15
c. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam
respirasi pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk
menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk
pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas
tumbuhan.
d. Suhu udara
Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam
tumbuhan. Sedangkan, kerja enzim dipengaruhi oleh suhu.
Dengan demikian, pertumbuhan tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh suhu. Setiap spesies atau varietas mempunyai suhu
minimum, rentang suhu optimum, dan suhu maksimum. Di
bawah suhu minimum ini tumbuhan tidak dapat tumbuh, pada
rentang suhu optimum, laju tumbuhnya paling tinggi, dan di
atas suhu maksimum, tumbuhan tidak tumbuh atau bahkan
mati.
e. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika
kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini
memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral
dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar
akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Gambar 1.8
Tumbuhan hari pendek (a)
dan tumbuhan hari panjang (b)
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Coba kamu amati Gambar
1.8. Jelaskan pengaruh
pencahayaan terhadap
kedua tanaman tersebut.
Gelap
Cahaya
d) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif
terhadap panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan
hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan
kapas.
(a) (b)
waktu kritis
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
16
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kamu telah mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Hal-hal penting apa sajakah yang harus diketahui dalam
mempelajarinya? Catatlah dalam bentuk rangkuman. Kemudian,
tukarlah hasil rangkumanmu dengan rangkuman teman. Berikan
masukan dan saran pada rangkuman masing-masing.
Daftar Istilah
Epigeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan kotiledon dan
epikotil keluar dari biji, karena pemanjangan hipokotil.
Sehingga, kotiledon keluar ke atas tanah.
Etiolasi = pertumbuhan tumbuhan dalam keadaan gelap, batangnya
memanjang dan daun berwarna pucat karena kurang
cahaya.
Hipogeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan sedikit hipokotil
sehingga kotiledon tetap berada di dalam biji. Oleh karena
itu, kotiledon tidak keluar ke atas tanah.
Klorosis = keadaan abnormal pada daun yang kehilangan klorofil
sehingga daun berwarna pucat kekuningan. Keabnormalan
ini disebabkan karena penyakit, kurang pencahayaan dan
defisiensi besi, magnesium atau tembaga.
Koleoptil = selaput yang menyelubungi jaringan ujung pangkal daun
pertama pada embrio monokotil.
Kotiledon = kepingan biji yang merupakan daun pertama lembaga pada
tumbuhan jumlahnya satu pada monokotil dan dua pada
dikotil.
Lingkaran tahun = daerah pada irisan melintang batang yang dapat dibedakan
antara floem dan xilem yang terbentuk dalam satu tahun.
Partenokarpi = perkembangan buah tanpa biji, kerena tidak terjadi
pembuahan.

Selasa, November 08, 2011

Artikel


7 November 2011 0 Comments

Kisah Cinta Nabi dengan Aisyah

Kisah Cinta Nabi dengan Aisyah
Sak Menika di Postke Dhining minanurrohman
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyamakan dirinya terhadap Aisyah sebagaimana Abu Zar’ agar Aisyah sebagaimana Abu Zar’ terhadap istrinya Ummu Zar’ agar Aisyah tahu sayangnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada dirinya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada Aisyah, “Wahai Aisyah diriku bagimu sebagaimana Abu Zar’ bagi Ummu Zar’ “. Berkata Imam An-Nawawi, “Para ulama berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata demikian untuk menyenangkan hati Aisyah dan menjelaskan bahwa ia telah bersikap baik dalam kehidupan rumah tangga bersama Aisyah.”[1]
Bagaimanakah kisah Abu Zar’ dan Ummu Zar’?, marilah kita simak tuturan Ummul mukminin Aisyah[2] beserta penjelasan kisah mereka yang dirangkum dari kitab Fathul Bari[3], serta Faidah yang di ambil dari beberapa sumber[4].
((Sebelas orang wanita berkumpul lalu mereka berjanji dan bersepakat untuk tidak menyembunyikan sedikitpun kabar tentang suami mereka. Maka wanita pertama berkata, “ Sesungguhnya suamiku adalah daging unta yang kurus[5] yang berada di atas puncak gunung yang tanahnya berlumpur[6] yang tidak mudah untuk di daki dan dagingnya juga tidak gemuk untuk diambili.”))
Maksudnya adalah sang wanita memisalkan keburukan akhlak suaminya seperti gunung terjal, yang sulit untuk di daki, demikian juga sifat sombong suaminya yang merasa di atas. Dan menyamakan suaminya yang pelit dengan daging unta yang kurus. Daging unta tidak sama dengan daging kambing karena daging unta rasanya kurang enak, oleh karena itu banyak orang yang tidak begitu senang dengan daging unta. Orang-orang lebih mendahulukan daging kambing kemudian daging sapi baru kemudian daging unta. Ditambah lagi dagingnya dari unta yang kurus. Lebih parah lagi daging tersebut memiliki bau yang kurang enak. Yaitu meskipun sang istri butuh terhadap apa yang dimiliki suaminya namun ia tahu bahwa suaminya pelit, kalau ia meminta dari suaminya maka akan sangat sulit sekali untuk diberi, kalaupun diberi hanyalah sedikit karena pelitnya suaminya, ditambah lagi akhlak suaminya yang sombong lagi merasa tinggi.
Peringatan
Terkadang akhlak yang jelek yang timbul dari seorang istri adalah akibat jeleknya akhlak sang suami. Terkadang sang suamilah yang secara tidak langsung mengajar sang istri untuk pandai berbohong. Bagaimana bisa…??? Jika sang suami adalah suami yang pelit, tidak memberikan nafkah yang cukup kepada istrinya maka istrinya akan berusaha mencuri uang suaminya yang pelit tersebut, dan jika ditanya oleh suaminya maka ia akan berbohong. Lama kelamaan pun karena terbiasa akhirnya ia menjadi tukang bohong. Padahal jika seorang suami menampakkan pada istrinya bahwasanya ia tidak pelit, dan memberikan kepada istrinya suatu yang bernilai meskipun hanya sedikit, maka hal ini menjadikan sang istri percaya kepadanya dan mendukung sang istri untuk menjadi wanita yang shalihah.
Bukankah sekecil apapun harta yang ia keluarkan untuk memberi nafkah kepada istrinya maka ia akan mendapatkan pahala, bahkan sesuap nasi yang ia berikan kepada istrinya!!??
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya bagaimanapun nafkah yang kau berikan kepada istrimu maka ia merupakan sedekah, bahkan sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.[7]
Dalam riwayat Muslim[8],
“Dan tidaklah engkau memberi nafkah dengan mengharapkan wajah Allah kecuali engkau mendapatkan pahala, bahkan sampai sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut istrimu.”
Berkata An-Nawawi, “ Seorang suami meletakkan sesuap makanan di mulut istrinya, biasanya hal ini terjadi tatkala sang suami sedang mencumbui, bercanda, dan berlezat-lezat dengan perkara yang diperbolehkan (dengan istrinya). Kondisi seperti ini sangat jauh dari bentuk ketaatan (bentuk ibadah) dan perkara-perkara akhirat. Meskipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan jika sang suami menghendaki wajah Allah dengan suapan yang ia berikan kepada istrinya maka ia akan mendapatkan pahala.”[9]
Berkata Ibnu Hajar, “ Perkara yang mubah jika diniatkan karena Allah maka jadilah ia merupakan ketaatan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan perkara dunia yang sangat ringan dan biasa yaitu menyuap istri dengan sesuap makanan, yang hal ini biasanya terjadi tatkala sang suami sedang mencumbu dan mencandai sang istri, namun meskipun demikian ia mendapatkan pahala jika berniat yang baik. Maka bagaimana lagi jika pada perkara-perkara yang lebih dari itu…!!!”[10]
Apalagi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa memberi nafkah kepada istri merupakan amalan yang sangat besar pahalanya di sisi Allah.
Sekeping dinar yang engkau infakkan pada jihad fi sabilillah, sekeping dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, sekeping dinar yang engkau sedekahkan kepada seorang miskin, dan sekeping dinar yang engkau infakkan kepada istrimu, maka yang paling besar pahalanya adalah sekeping dinar yang engkau infakkan kepada istrimu,[11]
((Wanita yang kedua berkata “ Suamiku…aku tidak akan menceritakan tentang kabarnya, karena jika aku kabarkan tentangnya aku khawatir aku (tidak mampu) meninggalkannya. Jika aku menyebutkan tentangnya maka aku akan menyebutkan urat-uratnya yang muncul di tubuhnya dan juga perutnya.”[12]))
Maksudnya yaitu jika ia menceritakan tentang kabar suaminya maka ia akan menyebutkan aibnya yang banyak sekali baik aib yang nampak maupun yang tersembunyi. Aib yang nampak ia ibaratkan dengan urat-uratnya yang muncul dan nampak di tubuhnya, adapun aib yang tersembunyi diibaratkan seperti urat yang timbul di perutnya yang tidak dilihat oleh orang karena tertutup pakaian. Dan jika suaminya tahu bahwa ia membeberkan aib-aib suaminya maka ia akan di cerai oleh suaminya padahal ia tidak siap untuk ditinggal suaminya. Intinya yaitu ia mengeluhkan suaminya yang banyak aibya dan kaku serta tidak murah hati.
Faidah :
Hendaknya istri semangat untuk tetap bisa bersama suami meskipun pada suami terdapat beberapa aib.
((Wanita yang ketiga berkata, “ Suamiku tinggi, jika aku berucap maka aku akan dicerai, dan jika aku diam maka aku akan digantung.”))
Ada dua penafsiran dari perkataan wanita yang ketiga ini,
Pertama :
Maksud dari suaminya yang tinggi yaitu suaminya keras dan tegas, dialah yang mengatur dirinya dan tidak mau diatur orang lain, sehingga suaminyalah yang mengaturnya dan dia (sang istri) tidak bisa mengaturnya, oleh karena itu ia takut pada suaminya.
Jika ia menyebutkan aib-aib suaminya lalu hal ini sampai kepadanya maka ia akan dicerai. Namun jika ia berdiam diri maka ia tergantung terkatung-katung, seperti tidak punya suami dan sekaligus bukan wanita yang tidak bersuami. Seakan-akan ia berkata, “Aku disisi suamiku seperti tidak bersuami karena aku tidak bisa mengambil manfaat dari suamiku, dan tidak juga aku dicerai agar aku bisa lepas darinya dan mencari suami yang lain.”
Kedua :
Yaitu ia menjelaskan akan buruknya suaminya yang tidak sabaran jika mendengar keluhan-keluhannya. Ia mengetahui jika ia mengeluh kepada suaminya maka sang suami langsung mencerikannya dan ia tidak ingin dicerai karena cintanya yang dalam kepada suaminya. Namun jika ia berdiam diri maka ia akan tersiksa karena seperti wanita yang tidak bersuami padahal ia bersuami.
Faidah :
Suami yang shaleh adalah suami yang dekat kepada istrinya, yang bisa menjadi tempat mencurahkan hati istrinya, dan bukan yang ditakuti istrinya.
((Wanita yang keempat berkata, “ Suamiku seperti malam di Tihamah, tidak panas dan tidak dingin, tidak ada ketakutan dan tidak ada rasa bosan.”))
Tihamah adalah daerah yang dikelilingi gunung-gunung dan daerah yang mayoritas musimnya terasa panas dan tidak ada angin segar yang bertiup. Namun pada malam hari panas tersebut tidak begitu terasa maka penduduknya akan merasa nyaman dan nikmat jika dibanding keadaan mereka di siang hari.
Maksud dari sang wanita adalah menceritakan tentang kondisi suaminya yang seimbang, tidak ada gangguan dari suaminya dan tidak ada sesuatu yang di bencinya sehingga tidak membosankan untuk terus bersamanya. Sehingga ia merasa aman karena tidak takut gangguan suaminya sehingga kehidupannya nyaman sebagaimana kehidupan penduduk Tihamah tatkala di malam hari.
((Wanita yang kelima berkata, “Suamiku jika masuk rumah seperti macan dan jika keluar maka seperti singa dan tidak bertanya apa yang telah diperbuatnya (yang didapatinya).”))
Dan macan kuat namun suka tidur.
Ada dua kemungkinan makna yang terkandung dari perkataan wanita yang kelima ini.
Pertama adalah pujian (dan ini adalah pendapat mayoritas pensyarah hadits ini)
Yaitu suaminya jika masuk ke dalam rumah menemuinya maka seperti macan yang kuat yang menerkam dengan kuat. Maksudnya yaitu sang suami sering menjimaknya yang menunjukkan bahwa ia sangat dicintai suaminya sehingga jika suaminya melihatnya maka tidak sabar dan ingin langsung menerkamnya untuk menjimaknya. Dan jika keluar rumah maka seperti singa yang pemberani.
Ia tidak pernah bertanya tentang apa yang telah dikeluarkannya yang menunjukkan ia adalah suami yang baik yang sering bersedekah dan tidak peduli dengan sedekah yang ia keluarkan. Atau jika ia masuk ke dalam rumah maka ia tidak peduli dengan aib-aib yanag terdapat dalam rumah.
Faidah :
Termasuk sifat suami yang baik adalah tidak ikut campur dengan istrinya dalam mengatur urusan rumah, oleh karena itu jika ia melihat perubahan-perubahan atau keganjilan-keganjilan dalam rumahnya hendaknya ia pura-pura tidak tahu, ia membiarkan istrinya lah yang menangani hal itu. Atau jika ia memang harus bertanya kepada istrinya tentang keganjilan yang timbul maka hendaknya ia bertanya dengan lembut. Disebutkan bahwa diantara sifat macan adalah banyak tidur sehingga sering lalai dari mangsa yang terkadang berada di hadapannya. Ini merupakan isyarat bahwa sang suami adalah orang yang kuat namun sering tidak ikut campur dalam urusan sang istri dalam mengatur runah. Inilah makna dari perkataan sang wanita, “tidak bertanya apa yang didapatinya.”[13]
Disebutkan juga bahwa seorang Arab ditanya, “ Siapakah yang disebut dengan orang yang pandai? “, maka ia menjawab (……) “ Orang yang ngerti namun berpura-pura tidak tahu.”
Betapa banyak permasalahan rumah tangga yang timbul karena sang suami terlalu detail dalam menghadapi istrinya, segala yang terjadi di rumahnya bahkan sampai perkara-perkara yang sepele dan ringan ia tanyakan, ia cek pada istrinya. Akhirnya timbullah permasalahan dan cekcok antara dia dan istrinya. Kalau seandainya ia sedikit berpura-pura tidak tahu,terutama pada perkara-perkara yang ringan maka akan banyak permasalahan yang bisa diselesaikan, bahkan hanya dengan salam. Bahkan sebagian kesalahan-kesalahan yang ringan yang dilakukan oleh sang istri –dan sang istri menyadari bahwa ia telah bersalah- jika dibiarkan saja oleh sang suami maka akan selesai dengan sendirinya. Oleh karena itu seorang yang cerdik adalah yang menerapkan sifat pura-pura tidak tahu pada beberapa permasalahan keluarga yang dihadapinya terutama permasalahan-permasalahan yang ringan[14]. Sifat inilah yang disebut dengan mudaraah (pura-pura tidak tahu atau basa-basi) dan akan datang penjelasannya.
Kedua adalah celaan
Yaitu suaminya jika masuk ke dalam rumah seperti macan dimana jika suaminya menjimaknya maka langsung terkam tanpa dibuka dengan cumbuan dan rayuan karena sifatnya yang keras seperti macan. Atau karena sifatnya yang jelek sehingga kalau masuk ke dalam rumah sering memukulnya dan menamparnya. Dan jika keluar rumah maka seperti singa yang lebih keras lagi dan lebih berani lagi. Dan jika ia masuk rumah maka ia tidak bertanya-tanya, yaitu sang suami tidak pernah perduli dengan keadaan istrinya dan juga urusan rumahnya.
Faidah:
Suami yang baik adalah yang selalu bertanya kepada istrinya tentang kondisi istrinya meskipun sang istri tidak menampakkan tanda-tanda perubahan, yang hal ini menyebabkan sang istri merasa bahwa ia sangatlah diperhatikan oleh suaminya.
((Wanita yang keenam berkata, “ Suamiku jika makan maka banyak menunya dan tidak ada sisanya, jika minum maka tidak tersisa, jika berbaring maka tidur sendiri sambil berselimutan, dan tidak mengulurkan tangannya untuk mengetahui kondisiku yang sedih”))
Maksudnya yaitu ia mensifati suaminya yang banyak makan dan minum, dan orang Arab menggunakan sifat banyak makan dan minum untuk mencela seseorang dan menggunakan sifat banyak berjimak untuk memuji seseoran yang menunjukkan kejantanannya. Wanita yang keenam ini ingin menjelaskan sifat suaminya yang buruk yang tidak memperhatikan dirinya. Jika tidur maka ia memojok (menjauh) dengan sellimutnya sendiri tidak satu selimut dengan istrinya. Dan jika ia hendak berjimak maka ia tidak menjulurkan tangannya untuk mencumbu sang istri sebagai pembukaan jimak. Atau maksudnya jika sang istri mengalami kesedihan, kesusahan,atau sakit maka ia tidak pernah menjulurkan tangannya ke tubuh istrinya untuk mengecek keadaannya, yang hal ini menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap istrinya.
Faidah :
Bukan termasuk sikap yang baik jika suami tidur sebelum berbincang-bincang dengan istrinya dan menyentuhkan tangannya kepada istrinya sebagai tanda kasih sayangnya. Kemudian jika sang istri memunculkan adanya perubahan pada sikapnya (baik kesedihan atau rasa sakit) maka hendaknya suami tanggap dan segera menunjukkan perhatiannya pada istrinya.
((Wanita yang ketujuh berkata,”Suamiku bodoh yang tidak pandai berjimak, semua penyakit (aib) dia miliki, dia melukai kepalamu, melukai badanmu, atau mengumpulkan seluruhnya untukmu”))
Yaitu ia ingin menjelasakan bahwa suaminya bodoh tidak pandai dan tidak kuat berjimak, ditambah lagi akhlaknya yang buruk, jika ia (sang istri) berbicara dengannya maka ia langsung memaki, jika sang istri bercanda maka langsung memukul kepalanya hingga melukainya, jika sang istri membuatnya marah maka ia memukulnya hingga mematahkan tulang, atau ia mengumpulkan semua itu (mengumpulkan makian, pukulan, dan mematahkan tulang). Semua aib yang ada di dunia ini terdapat pada diri suaminya.
((Wanita yang kedelapan berkata, “Suamiku sentuhannya seperrti sentuhan kelinci dan baunya seperti bau zarnab (tumbuhan yang baunya harum)”))
Maksudnya yaitu bahwa suaminya lembut, berakhlak baik, bersihan, dan berbicara dengan pembicaraan yang baik.
Faidah :
Merupakan sifat suami yang baik adalah yang memperhatikan keharuman tubuhnya.
(( Wanita yang kesembilan berkata, “Suamiku tinggi tiang rumahnya, panjang sarung pedangnya, banyak Abunya, dan rumahnya dekat dengan bangsal (tempat pertemuan)”))
Maksudnya yaitu suaminya memiliki rumah yang luas yang menunjukkan akan mulianya dan tinggi martabatnya di masyarakat. Ia adalah orang yang tinggi karena barang siapa yang sarung pedangnya panjang maka menunjukkan ia adalah orang yang tinggi, juga pemberani. Suaminya juga suka menjamu tamu hingga api tungkunya selalu menyala setiap saat menanti tamu yang datang, yang hal ini mengakibatkan banyaknya Abu bekas bakaran api. Dan rumahnya dekat dengan tempat pertemuan, maksudnya ia adalh orang yang dimuliakan oleh masyarakat sehingga masyarakat sering berkumpul di rumahnya, atau maknanya yaitu ia membangun rumahnya dekat dengan tempat perkumpulan masyarakat agar mereka mudah untuk mampir di rumahnya untuk ia jamu.
((Wanita yang kesepuluh berkata, “Suamiku (namanya) adalah Malik, dan siapakah gerangan si Malik?, Malik adalah lebih baik dari pujian yang disebutkan tentangnya. Ia memiliki unta yang banyak kandangnya dan sedikit tempat gembalanya, dan jika unta-unta tersebut mendengar tukang penyala api maka unta-unta tersebut yakin bahwa mereka akan binasa.”))
Wanita ini menjelaskan bahwa suaminya adalah seorang suami yang sangat baik, lebih baik dari yang disangka oleh pendengar, lebih baik dari pujian tentangnya. Ia memiliki unta yang sangat banyak di kandang dan jarang dikeluarkan untuk digembalakan karena sering datangnya tamu, sehingga unta-unta tersebut harus selalu disiapkan disembelih untuk memuliakan dan menjamu para tamu. Hari-hari disembelihnya unta-unta lebih banyak dari pada hari-hari digembalakannya unta-unta tersebut, hal ini menunjukkan betapa karimnya dan baiknya sang suami yng selalu menjamu para tamunya. Unta-unta tersebut jika mendengar suara tukang jagal datang maka mereka yakin bahwa mereka pasti akan disembelih karena itulah kebiasaannya tukang jagal yang selalu menyembelih mereka.
Faidah :
Termasuk sifat suami yang baik adalah memuliakan tamu, dan hendaknya ia selalu menyiapkan makanan khusus untuk para tamu karena para tamu bisa datang sewaktu-waktu.
((Wanita yang kesebelas berkata, “ Suamiku adalah Abu Zar’. Siapa gerangan Abu Zar’?, dialah yang telah memberatkan telingaku dengan perhiasan dan telah memenuhi lemak di lengan di atas tanganku dan menyenangkan aku maka aku pun gembira))
Maksudnya yaitu suaminya Abu Zar’ memberikannya perhiasan yang banyak dan memperhatikan dirinya serta menjadikan tubuhnya padat (montok). Karena jika lengan atasnya padat maka tandanya tubuhnya semuanya padat. Hal ini menjadikannya gembira.
(( Ia mendapatiku pada peternak kambing-kambing kecil dengan kehidupan yang sulit, lalu ia pun menjadikan aku di tempat para pemiliki kuda dan unta, penghalus makanan dan suara-suara hewan ternak. Disisinya aku berbicara dan aku tidak dijelek-jelekkan, aku tidur di pagi hari, aku minum hingga aku puas dan tidak pingin minum lagi))
Maksudnya yaitu Abu Zar’mendapatinya dari keluarga yang menggembalakan kambing-kambing kecil yang menunjukkan keluarga tersebut kurang mampu dan menjalani hidup dengan susah payah. Lalu Abu Zar’ memindahkannya ke kehidupan keluarga yang mewah yang makanan mereka adalah makanan pilihan yang dihaluskan. Mereka memiliki kuda-kuda dan unta-unta serta hewan-hewan ternak lainnya.
Jika ia berbicara di hadapan suaminya maka suaminya Abu Zar’ tidak pernah membantahnya dan tidak pernah menghinakan atau menjelekkannya karena mulianya suaminya tersebut dan sayangnya pada dirinya. Ia tidur di pagi hari dan tidak dibangunkan karena sudah ada pembantu yang mengurus urusan rumah. Ia minum hingga puas sekali dan tidak ingin minum lagi yaitu suaminya telah memberikannya berbagai model minuman seperti susu, jus anggur, dan yang lainnya.
Faidah :
1. Merupakan sifat suami yang baik adalah menghiasi dan mempercantik istrinya dengan perhiasan dan memberikan kepada istrinya makanan pilihan. Sesungguhnya hal ini menjadikan sang istri menjadi sangat mencintai suaminya karena merasakan perhatian suaminya dan sayangnya suaminya kepadanya.
2. Para wanita sangat suka kepada perhiasan emas, dan ini merupakan hadiah yang paling baik yang diberikan kepada wanita.
3. Merupakan sifat suami yang baik adalah membantu istrinya. Diantaranya dengan mendatangkan pembantu yang bisa membantu tugas-tugas rumah tangga istrinya.
4. Tubuh yang berisi padat (tidak kurus dan tidak gemuk) merupakan sifat kecantikan seorang wanita.
(( Ibu Abu Zar’. Siapakah gerangan Ibu Abu Zar’?, yang mengumpulkan perabotan rumah, dan memiliki rumah yang luas))
Kemudian karena besar cintanya kepada suaminya maka mulailah ia menceritakan tentang keadaan keluarga suaminya, diantaranya adalah ibu suaminya (Ibu Abu Zar’). Ibu suaminya adalah wanita yang kaya raya yang memiliki banyak perabot rumah tangga didukung dengan rumahnya yang besar dan luas. Hal ini menunjukkan bahwa sang ibu adalah orang yang sangat baik yang selalu memuliakan tamu-tamunya.
Faidah :
Diantara sifat istri yang shallihah hendaknya ia menghormati ibu suaminya dan memahami bahwa ibu suaminya lah yang telah melahirkan suaminya yang telah banyak berbuat baik kepadanya[15]. Kemudian hendaknya tidak ada permusuhan antara seorang istri yang shalihah dan ibu suaminya. Dan sesungguhnya tidak perlu adanya permusuhan karena pada hakekatnya tidak ada motivasi yang mendorong pada hal itu jika keduanya menyadari bahwa masing-masing memiliki hak-hak khusus yang berbeda yang harus ditunaikan oleh sang suami.
((Putra Abu Zar’, siapakah gerangan dia?, tempat tidurnya adalah pedang yang terhunus keluar dari sarungnya, ia sudah kenyang jika memakan lengan anak kambing betina.))
Maksudnya, bahwa putra suaminya adalah anak yang gagah dan tampan serta pemberani, tidak gemuk karena sedikit makannya, tidak kaku dan lembut, namun sering membawa alat perang dan gagah tatkala berperang.
((Putri Abu Zar’, siapakah gerangan dia?, taat kepada ayahnya dan ibunya, tubuhnya segar montok, membuat madunya marah kepadanya.))
Maksudnya yaitu ia adalah seorang putri yang berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga menjadikannya adalah buah hati kedua orang tuanya. Ia seorang putri yang cantik dan disenangi suaminya hingga menjadikan istri suaminya yang lain cemburu dan marah kepadanya karena kecantikannya tersebut.
((Budak wanita Abu Zar’, siapakah gerangan dia?, ia menyembunyikan rahasia-rahasia kami dan tidak menyebarkannya, tidak merusak makanan yang kami datangkan dan tidak membawa lari makanan tersebut, serta tidak mengumpulkan kotoran di rumah kami.))
Maksudnya, budak wanita tersebut adalah orang yang terpercaya bisa menjaga rahasia dan amanah. Seluruh kejadian atau pembicaraan yang terjadi di dalam rumah tidak tersebar keluar rumah. Ia sangat jauh dari sifat khianat dan sifat mencuri. Dia juga pandai menjaga diri sehingga jauh dari tuduhan-tuduhan sehingga ia tidak membawa kotoran (tuduhan-tuduhan jelek) dalam rumah kami.
Demikianlah sang wanita menceritakan kebaikan-kebaikan yang ia dapatkan di rumah suaminya, yang hal ini menunjukkan betapa besar cintanya dan sayangnya ia pada suaminya, hatinya telah tertawan oleh suaminya. Bahkan dalam riwayat yang lain ia juga menyebutkan tentang tamu Abu Zar’, harta Abu Zar’, dn para tukang masak Abu Zar’, bahkan sampai-sampai ia menceritakan tentang anjingnya Abu Zar’[16].
(( Keluarlah Abu Zar’pada saat tempat-tempat dituangkannya susu sedang di goyang-goyang agar keluar dari susunya, maka iapun bertemu dengan seoranng wanita bersama dua orang anaknya seperti dua ekor macan. Mereka berdua sedang bermain di dekatnya dengan dua buah delima. Maka ia pun lalu menceraikanku dan menikahi wanita tersebut.))
Maksudnya, Abu Zar’ suatu saat keluar di pagi hari pada waktu para pembantu dan para budak sedang sibuk bekerja dan diantara mereka ada yang sedang menggoyang-goyangkan (mengocok-ngocok) susu segar keluar sari susu tersebut. Kemudian ia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki dua orang anak yang menunjukkan bahwa wanita tersebut adalah wanita yang subur. Hal ini merupakan sebab tertariknya Abu Zar’ untuk menikahi wanita tersebut, karena orang Arab senang dengan wanita yang subur untuk memperbanyak keturunan. Dan sang wanita memiliki dua anak yang masih kecil-kecil yang menunjukkan bahwa wanita tersebut masih muda belia. Akhirnya Abu Zar’ pun menikahi wanita tersebut dan mencerai Ummu Zar’.
((Settelah itu aku pun menikahi seorang pria yang terkemuka yang menunggang kuda pilihan balap. Ia mengambil tombak khatthi[17] lalu membawa tombak tersebut untuk berperang dan membawa ghanimah berupa unta yang banyak sekali. Ia memberiku sepasang hewan dari hewan-hewan yang disembelih dan berkata, “ Makanlah wahai Ummu zar’ dan berkunjunglah ke keluargamu dengan membawa makanan”. Kalau seandainya aku mengumpulkan semua yang diberikan olehnya maka tidak akan mencapai belanga terkecil Abu Zar’))
Yaitu Ummu Zar’ setelah itu menikahi seorang pria yang gagah perkasa yang sangat baik kepadanya hingga memberikannya makanan yang banyak, demikian juga pemberian-pemberian yang lain, bahkan ia memerintahkannya untuk membawa pemberian-pemberian tersebut kepada keluarga Ummu Zar’. Namun meskipun demikian Ummu Zar’ kurang merasa bahagia dan selalu ingat kepada Abu Zar’.
Yang membedakan antara Abu Zar’ dan suaminya yang kedua adalah Abu Zar’ selalu berusaha mengambil hati istrinya, ia tidak hanya memenuhi kebutuhan istrinya akan tetapi kelembutannya dan kasih sayangnyalah yang telah memikat hati istrinya. Ditambah lagi Abu zar’ adalah suami pertama dari sang wanita, hal ini sebagaimana perkataan seorang penyair,
Pindahkanlah hatimu kepada siapa saja yang engkau mau
Namun kecintaan (sejati) hanyalah untuk kekasih yang pertama
Betapa banyak tempat di bumi yang sudah biasa ditinggali seorang pemuda
Namun selamanya kerinduannya selalu kepada tempat yang pertama ia tinggali
Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menikahi para wanita yang perawan karena wanita perawan akan lebih cinta kepada suaminya, karena suaminyalah yang pertama kali menngenalkannya makna cinta.[18]
Ia tidak bisa melupakan kebaikan-kebaikan suamipertamanya Abu Zar’ bahkan kebaikan-kebaikan yang begitu banyak yang ia dapatkan dari suami keduanya seakan-akan tidak ada nilainya jika dibandingkan dengan kebaikan yang diberikan oleh Abu Zar’ kepadanya.
Faidah :
1. Diantara sifat suami yang baik adalah membiarkan istrinya bersilaturahmi dengan keluarga istrinya.
2. Bahkan merupakan sifat suami yang baik adalah membiarkan istrinya memberikan makanan atau sesuatu dari rumahnya untuk keluarga istrinya bahkan suami yang baik adalah yang mendorong istrinya berbuat demikian.
3. Menguasai seorang wanita adalah dengan menguasai hatinya. Abu Zar’ telah menguasai hati Ummu Zar’ sehingga Ummu zar’ tidak bisa melupakannya meskipun suaminya yang kedua tidak kalah baiknya atau bahkan lebih baik dari Abu Zar’ dalam hal pemberian. Namun karena hati Ummu Zar’ telah dikuasai oleh Abu Zar’ maka semua pemberian suami keduanya kurang bernilai di hadapan pemberian Abu Zar’. Hal ini menunjukkan bahwa hati itu dimiliki dengan akhlak dan pergaulan yang baik bukan dengan harta.
4. Wanita yang pandai adalah wanita tidak menyerah dengan susahnya kehidupan lihatlah Ummu Zar’ ia tidak putus asa setelah dicerai oleh Abu Zar’, tidak membiarkan dirinya terhanyut dalam kesedihan, akan tetapi ia segera menikah dengan lelaki yang lain untuk memulai kehidupan baru.
5. Perceraian bukanlah merupakan akhir dari kehidupan, lihatlah Ummu Zar’ menikah lagi sebagaimana Abu Zar’ menikah lagi.
((Aisyah berkata, “ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,(كُنْتُ لَكَ كَأَنِّيْ زَرْعٍ لِأُمِّ زَرْعٍ) “ Aku bagimu seperti Abu Zar’ bagi Ummu Zar’ “))
Berkata Imam An-Nawawi, “ Dan lafal (كَانَ) (yaitu dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam كُنْتُ) adalah zaaidah (tambahan) atau untuk menunjukkan dawam (kesinambungan) sebagaimana firman Allah وَكَانَ اللّهُ غَفُوْرًا رَحِيْما( Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang), yaitu sejak dahulu hingga seterusnya Allah akan selalu bersifat demikian (Maha Pengampun dan Maha Penyayang)”[19]
Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang selalu sayang dan perhatian kepada Aisyah. Berbeda dengan sebagian suami yang kasih sayangnya kepada istrinya hanya pada waktu-waktu tertentu saja, dan pada waktu-waktu yang lain tidak sayang dan perhatian lagi kepada istrinya.
Dalam riwayat yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Aisyah,
كُنْتُ لك كأبي زرع لأم زرع إلا أن أبا زرع طلق و أنا لا أطلق
“Aku bagimu seperti Abu Zar’ seperti Ummu Zar’ hanya saja Abu Zar’ mencerai dan aku tidak mencerai.”[20]
Dalam riwayat lain Aisyah berkata, (يا رسول الله بل أنت خير إليَّ من أبي زرع) “ Wahai Rasulullah, bahkan engkau lebih baik kepadaku dari pada Abu Zar’”[21]
Faidah :
1. Perhatikanlah… Aisyah menceritakan kisah yang indah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Rasulullah sabar mendengarkan kisah tersebut padahal kisahnya panjang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak memotong pembicaraan Aisyah, padahal beliau memiliki kesibukkan yang sangat banyak, banyak urusan penting yang harus beliau tunaikan. Maka suami yang baik adalah suami yang mendengarkan pembicaran istrinya dan tidak memotong pembicaraannya.
2. Para wanita kalau berkumpul biasanya pembicaraan mereka seputar para lelaki. Hal ini berbeda dengan para lelaki, kalau mereka berkumpul biasanya pembicaraan mereka berputar pada perkara-perkara yang berkaitan dengan kehidupan.
3. Bolehnya membuat permisalan dalam pembicaraan.
Peringatan
Bukanlah maksudnya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap Aisyah sama persis sebagaimana sifat Abu Zar’ kepada Ummu Zar’, akan tetapi maksudnya sikap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sama dengan sikap Abu Zar’ dalam hal kasih sayang kepada istri, hal ini sebagaimana dalam riwayat Al-Haitsam كُنْتُ لك كأبي زرع لأم زرع في الألفة(aku bagimu seperti Abu Zar’ bagi Ummu Zar’ dalam hal kasih sayang ) sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari[22]. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menyamai Abu Zar’ dalam segala hal dan sifat yang disebutkan dalam hadits seperti kekayaan dan kemewahan hidup, memiliki putra, pembantu dan yang lainnya. Demikian juga jelas bahwa ibadah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah sama dengan Abu Zar’, bahkan dalam hadits sama sekali tidak disebutkan tentang ibadah Abu Zar. Oleh karena itu janganlah dipahami dari kisah Abu Zar’ ini bahwa hanyalah yang bisa menggauli istrinya dengan baik adalah yang memiliki harta banyak dan berlebihan. Akan tetapi maksudnya hendaknya seseorang itu seperti Abu Zar’ dalam hal kasih sayang dan perhatian serta pemberian. Dan menampakkan kasih sayang dan perhatian tidaklah mesti dengan harta yang banyak, akan tetapi masing-masing suami menyesuaikan dengan kondisinya yang penting ia bisa menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya serta tidak pelitnya dia kepada istrinya.
Wallahu A’lam…
Sumber: Suami Idaman Istri Pilihan (Surat dari Seorang Suami untuk Suami), Abu Abdil Muhsin Firanda, M.A. , Pustaka Muslim
Artikel www.irgimnur.blogspot.com

Sabtu, Oktober 08, 2011

KETERPURUKAN

Keterpurukan.....*

Lepas senja dalam sebuah keterpurukan
Sunyi sedikit muram
Tirai hujan terselubung
Membalut perangkat ragaku dalam kebasahan
Sengau suara bisikan angin seolah lara
Hatiku mulai terkatup seiring sumpah
Naluriku berlayar tanpa nahkoda
Hampa suasana sore hampir tak bermakna
Aku rindu berlayar
Jika saja bahtera itu sudah mengeras
Jika saja arah angin sudah aku petakan
Tapi tetap saja aku dilanda keterpurukan
Egoku mulai menyalahkan takdir
Sementara logikaku mencari perdebatan
Hanya hati yang mencoba mengendalikan
Karena memang belum saatnya........

KETERPURUKAN

Keterpurukan.....*

Lepas senja dalam sebuah keterpurukan
Sunyi sedikit muram
Tirai hujan terselubung
Membalut perangkat ragaku dalam kebasahan
Sengau suara bisikan angin seolah lara
Hatiku mulai terkatup seiring sumpah
Naluriku berlayar tanpa nahkoda
Hampa suasana sore hampir tak bermakna
Aku rindu berlayar
Jika saja bahtera itu sudah mengeras
Jika saja arah angin sudah aku petakan
Tapi tetap saja aku dilanda keterpurukan
Egoku mulai menyalahkan takdir
Sementara logikaku mencari perdebatan
Hanya hati yang mencoba mengendalikan
Karena memang belum saatnya........

METABOLISME

Metabolisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Santorio Santorio (1561—1636) diyakini pertama kali melakukan eksperimen atas metabolisme dengan menggunakan timbangan besar.
Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.

Pandangan Para Imam Mufassir


Pandangan Para Imam Mufassir

   Sebenarnya apa yang sudah kami paparkan telah mencukupi, namun untuk lebih menguatkan maka berikut kami paparkan pandangan para pakar tafsir. Mereka adalah para imam yang diakui kedalaman ilmunya dalam bidang ini, dan telah mendapatkan pengakuan dari zaman ke zaman.

1.   Imam Abu Ja’far bin Jarir Ath Thabari


Dalam tafsir Jami’ul Bayan-nya, yang menjadi kitab induk tafsir Al Quran, ia menegaskan bahwa wajah dan dua telapak tangan wanita bukanlah aurat. Ini sudah kami paparkan sebelumnya.

2.   Imam Al Qurthubi


Beliau berkata ketika menafsirkan “Kecuali yang biasa nampak darinya”:

هذا قول حسن، إلا أنه لما كان الغالب من الوجه والكفين ظهورهما عادة وعبادة وذلك في الصلاة والحج، فيصلح أن يكون الاستثناء راجعا إليهما.

   “Ini pendapat yang baik, karena menampakkan wajah dan kedua telapak tangan dalam adat dan ibadah adalah hal biasa, juga saat shalat dan haji, maka selayaknya pengecualian itu dikembalikan kepada keduanya.” (Imam Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Quran, Juz.12, Hal. 229. Dar Ihya’ At Turats Al ‘Arabi)


 
3.   Imam Abu Bakar Ar Razi Al Jashash


Beliau berkata tentang makna “Kecuali yang biasa nampak darinya”:

وَقَالَ أَصْحَابُنَا : الْمُرَادُ الْوَجْهُ وَالْكَفَّانِ ؛ لِأَنَّ الْكُحْلَ زِينَةُ الْوَجْهِ وَالْخِضَابَ وَالْخَاتَمَ زِينَةُ الْكَفِّ ، فَإِذْ قَدْ أَبَاحَ النَّظَرَ إلَى زِينَةِ الْوَجْهِ وَالْكَفِّ فَقَدْ اقْتَضَى ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ إبَاحَةَ النَّظَرِ إلَى الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ .
وَيَدُلُّ عَلَى أَنَّ الْوَجْهَ وَالْكَفَّيْنِ مِنْ الْمَرْأَةِ لَيْسَا بِعَوْرَةٍ أَيْضًا أَنَّهَا تُصَلِّي مَكْشُوفَةَ الْوَجْهِ وَالْيَدَيْنِ ، فَلَوْ كَانَا عَوْرَةً لَكَانَ عَلَيْهَا سَتْرُهُمَا كَمَا عَلَيْهَا سَتْرُ مَا هُوَ عَوْرَةٌ ؛ وَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ جَازَ لِلْأَجْنَبِيِّ أَنْ يَنْظُرَ مِنْ الْمَرْأَةِ إلَى وَجْهِهَا وَيَدَيْهَا بِغَيْرِ شَهْوَةٍ

   “Para sahabat kami mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah wajah dan dua telapak tangan. Sesungguhnya selak adalah perhiasan mata, sedangkan gelang dan cincin adalah perhiasan tangan. Maka jika dibolehkan melihat perhiasan tersebut, maka membawa konsekuensi kebolehan melihat tempatnya perhiasan tersebut yakni wajah dan dua telapak tangan.

   Yang juga menunjukkan bahwa wajah dan dua telapak tangan bukanlah aurat adalah wanita shalat dengan membuka wajah dan dua telapak tangannya, maka jika keduanya aurat maka wajib baginya untuk menutupnya sebagaiama menutup bagian yang termasuk aurat. Maka, jika demikian, dibolehkan bagi laki-laki asing memandang wajah wanita dan dua telapak tangannya dengan tanpa syahwat.” (Imam Abu Bakar Al Jashsash, Ahkamul Quran, Juz. 7, Hal. 494. Al Maktabah Asy Syamilah)

 
4.   Imam Abu Bakar Ibnu Al ‘Arabi


Beliau berkata dalam kitabnya yang berjudul sama dengan Imam Al Jashash, yakni Ahkamul Quran:

 وَالصَّحِيحُ أَنَّهَا مِنْ كُلِّ وَجْهٍ هِيَ الَّتِي فِي الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ ، فَإِنَّهَا الَّتِي تَظْهَرُ فِي الصَّلَاةِ .
وَفِي الْإِحْرَامِ عِبَادَةً ، وَهِيَ الَّتِي تَظْهَرُ عَادَةً .

   “Yang benar bahwa semua perhiasan wajah dan tangan adalah yang berada pada wajah dan dua telapak tangan, dan sesungguhnya keduanya ditampakkan dalam shalat dan ibadah ihram, dan juga ditampakkan pada adat (kebiasaan).” (Imam Abu Bakar bin Al ‘Arabi, Ahkamul Quran, Juz. 6, Hal. 64. Al Maktabah Asy Syamilah)


5.   Imam Al Baghawi


Beliau berkata:

وإنما رُخص في هذا القدر أن تبديه المرأة من بدنها لأنه ليس بعورة وتؤمر بكشفه في الصلاة

   “Sesungguhnya wanita diberikan keringan untuk menampakkan kadar tertentu dari badannya, karena itu bukan aurat, dan diperintahkan dibuka di dalam shalat.”  ( Imam Al Baghawi, Ma’alim At Tanzil, Juz. 6, Hal. 34. Al Maktabah Asy Syamilah)


   Beliau juga berkata ketika menafsirkan, “janganlah menampakkan perhiasan mereka":

يعني:الزينة الخفية التي لم يبح لهن كشفها في الصلاة ولا للأجانب، وهو ما عدا الوجه والكفين

   "Yakni perhiasan yang tersembunyi yang tidak boleh dibuka dalam shalat dan di depan laki-laki asing, dan itu adalah selain wajah dan dua telapak tangan.” (Ibid)

6.   Imam Fakhruddin Ar Razi


Beliau mengutip dari Al Qaffal, ketika menafsirkan “Kecuali yang biasa nampak darinya” sebagai berikut:

فقال القفال معنى الآية إلا ما يظهره الإنسان في العادة الجارية ، وذلك في النساء الوجه والكفان

   “Al Qaffal berkata, makna ayat adalah kecuali yang biasa ditampakkan oleh manusia dalam kebiasaan hariannya, dan hal itu bagi wanita adalah wajah dan dua telapak tangan.” (Imam Fakhruddin Ar Razi, Mafatih Al Ghaib, Juz. 11, Hal. 305. Al Maktabah Asy Syamilah)


7.   Imam Al Khazin

Beliau berkata ketika menafsirkan, “kecuali yang biasa nampak darinya”:

وإنما رخص في هذا القدر للمرأة أن تبديه من بدنها لأنه ليس بعورة وتؤمر بكشفه في الصلاة 

   “Sesungguhnya wnaita diberikan keringan dalam kadar tertentu untuk menampakkan bagian tubuhnya karena itu bukan aurat, dan diperintahkan membuka wajah dalam shalat.”  (Imam Al Khazin, Lubab At Ta’wil fi Ma’ani At Tanzil, Juz. 4, Hal. 499. Al Maktabah Asy Syamilah )

   Beliau juga berkata ketika menafsirkan, “Jangan mereka menampakkan perhiasan mereka...”:

يعني الخفية التي لم يبح لهن كشفها في الصلاة ولا للأجانب وهي ما عدا الوجه والكفين

   “Yakni perhiasan tersembunyi yang tidak dibolehkan ditampakkannya dalam shalat dan di depan laki-laki asing, dan itu adalah selain wajah dan kedua telapak tangan.” (Ibid)

8.   Syahidul Islam, Al Ustadz Sayyid Quthb

Beliau berkata:

فأما ما ظهر من الزينة في الوجه واليدين ، فيجوز كشفه . لأن كشف الوجه واليدين مباح لقوله صلى الله عليه وسلم لأسماء بنت أبي بكر : « يا أسماء إن المرأة إذا بلغت المحيض ، لم يصلح أن يرى منها إلا هذا وأشار إلى وجهه وكفيه » .

“Ada pun apa-apa yang tampak dari perhiasan pada wajah dan tangan, maka dibolehkan untuk membukanya. Karena membuka wajah dan dua telapak tangan adalah boleh, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda kepada Asma binti Abi Bakar: “Wahai Asma’, sesungguhnya wanitu itu jika dia sudah mengalami haidh maka tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini, dia mengisyaratkan wajah dan telapak tangan.”  (Sayyid Quthb, Fi Zhilalil Quran, Juz. 5, Hal. 277. Al Maktabah Asy Syamilah). Dan lain-lain.

Pembelahan Sel

Sel merupakan unit dasar kehidupan. Reproduksi sel adalah
proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah diri,
baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler.
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu
cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya.
Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga
tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu,
reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan
sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara
generatif (reproduksi organisme melalui proses perkawinan).
Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi
genetik (DNA) yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga,
menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang
sama.
Berdasarkan organisasi sel, organisme dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu organisme prokariotik dan eukariotik. Pada
organisme prokariotik, reproduksi sel dilakukan dengan cara
membelah diri (pembelahan biner). Sedangkan, reproduksi sel
pada organisme eukariotik dengan cara mitosis dan meiosis.
Pengertian
Reproduksi Sel
A
Gambar 4.1
Pertumbuhan anak
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
61
Reproduksi Sel
pada Organisme
Eukariotik
C Reproduksi sel pada organisme eukariotik terjadi melalui
proses pembelahan sel yang diawali dengan penggandaan
materi genetik (replikasi DNA), kemudian diikuti pembelahan
kromosom. Pembelahan kromosom ini akan diikuti oleh
pembelahan nukleus, lalu diakhiri dengan pembelahan sel.
Pembelahan sel pada organisme eukariotik dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dapat
terjadi pada setiap organ dan berfungsi membentuk sel dengan
jumlah kromosom yang sama. Sedangkan, pembelahan meiosis
hanya berlangsung pada jaringan organ seks dan berfungsi
mereduksi jumlah kromosom menjadi separuhnya.
Mitosis dan meiosis merupakan pembelahan sel secara
tidak langsung, yaitu melalui tahapan-tahapan tertentu, dan
ditandai dengan penampakan yang berbeda-beda dari
kromosom yang dikandungnya. Pada saat pembelahan sel,
kromosom mudah diamati di bawah mikroskop, karena
benang-benang kromatin menebal dan memendek serta mudah
menyerap warna. Sebelum sel membelah, sel melakukan
persiapan, seperti pembelahan organel-organel sel, setelah
pembelahan sel selesai, terjadi proses pertumbuhan atau
pertambahan sel. Untuk mengetahui proses pembelahan sel
tersebut, mari cermati uraian berikut.
Gambar 4.2
Pembelahan sel bakteri
Proses pembelahan biner pada sel
bakteri diawali dengan sintesa bahanbahan
yang diperlukan untuk membuat sel
baru. Pada awal pembelahan sel, kromosom
yang terdapat bebas di dalam sel akan
menempel pada dinding sel, kemudian
bersama-sama dengan pembesaran ukuran
sel, berlangsung sintesis sel atau replikasi
DNA (penggandaan kromosom). Setelah
DNA baru selesai dibentuk, dan sel telah
mencapai pembesaran maksimum, akan
terjadi pembelahan sel menjadi dua bagian
yang memiliki bahan genetik yang sama.
kromosom
prokariotik
membran plasma
dinding sel
duplikasi kromosom
dinding sel dan selaput
plasma mulai membelah
terpisah menjadi
dua sel
Siklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut
tahapan tertentu, dan setelah melalui semua tahapan akan
kembali kepada tahapan semula. Siklus sel dapat dibagi menjadi
dua tahapan, yaitu tahapan interfase dan tahapan mitotik (fase
pembelahan).
1. Siklus Sel
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
62
a. Interfase
Interfase sering disebut tahap istirahat. Hal ini tidak tepat,
karena dalam tahap ini sel dalam keadaan aktif melakukan
metabolisme, termasuk mempersiapkan diri sebelum
pembelahan. Pada tahap ini, di dalam sel terdapat membran
yang membungkus inti sel. Kromosom tidak tampak karena
kromosom dalam bentuk utas molekul DNA yang halus dan
tidak menggulung sehingga tidak dapat dilihat di bawah
mikroskop cahaya.
Interfase dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1) Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan
sel baru dan terus menerus melakukan
pembelahan organel.
2) Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai
materi genetik yang akan diturunkan.
3) Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala
keperluan untuk pembelahan sel.
b. Fase Pembelahan
Fase ini disebut juga fase mitotik. Pada fase ini terjadi proses
pembelahan sel, baik proses mitosis maupun meiosis. Untuk
lebih mengetahui tentang siklus sel. Mari cermati Gambar 4.3.
di bawah ini.
Gambar 4.3
Siklus sel
Diskusikanlah dengan
teman sebangkumu.
Mengapa interfase sering
disebut tahap istirahat?
Bagaimana pendapatmu
tentang hal tersebut?
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
63
2. Pembelahan Mitosis
Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel atau proses
pertumbuhan suatu jaringan. Contohnya, pada pembentukan
sel-sel darah merah atau pertumbuhan jaringan di daerah
meristem. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang
menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama seperti
induknya, yaitu 2n. Mitosis dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu
profase, metafase, anafase, dan telofase. Untuk mengetahui
tahap-tahap pembelahan mitosis tersebut, mari cermati
pembelahan berikut ini.
a. Profase
1) Nukleolus tidak tampak lagi dan membran nukleus telah
melebur.
2) Kromatin mengalami penebalan dan memendek menjadi
kromosom sehingga bisa dilihat dibawah mikroskop.
Benang-benang kromosom berpasangan, tiap-tiap
kromosom menggandakan diri membentuk struktur simetris
yang disebut kromatid. Kedua kromatid masih disatukan
pada satu titik yang disebut sentromer.
3) Pada sel hewan terdapat sepasang sentriol yang memisahkan
diri ke kutub-kutub yang berlawanan. Setelah sampai
di kutub, sentriol membentuk benang-benang spindel yang
melekat pada sentromer di setiap kromatid.
b. Metafase
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan
sentromer menempel pada benang spindel. Bidang di tengah
sel ini disebut bidang equator. Posisi kromosom yang tersebar
pada bidang equator ini menyebabkan jumlah kromosom dapat
dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom dapat dipelajari.
c. Anafase
Daya tarik benang-benang spindel akan menyebabkan
kedua kromatid terlepas dari ikatan sentromer menuju kutub
masing-masing menjadi 2 kromosom baru. Jumlah kromosom
yang menuju ke kutub yang satu sama dengan kromosom yang
menuju ke kutub yang lain.
d. Telofase
1) Kromosom telah berkumpul di kutub masing-masing.
2) Membran inti muncul dan membungkus dua kelompok
kromosom yang telah terpisah tersebut menjadi dua inti baru.
3) Kromosom makin lama makin menipis, kemudian menjadi
benang-benang kromatin kembali. Sehingga, tidak dapat
di lihat.
4) Nukleolus dapat dilihat kembali.
Gambar 4.4
Pembelahan mitosis
Interfase
Profase
Prometafase
Metafase
Anafase
Telofase
Sitokinesis
Sel anakan
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
64
e. Sitokinesis
Setelah terbentuk dua inti sel, kemudian akan terjadi
perpisahan sitoplasma dengan pembentukan dinding (sekat
pemisah) yang terbentuk dimulai dari pinggir sel menuju ke
tengah memisahkan kedua inti menjadi 2 sel baru.
3. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis berlangsung pada saat pembentukan
sel gamet pada organisme diploid atau pada saat pembentukan
spora nonseksual pada jamur. Meiosis berlangsung di jaringan
organ reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada
pembelahan meiosis, setiap sel anak akan menerima separuh
dari jumlah kromosom yang terdapat pada sel induk. Misalnya,
manusia memiliki 46 kromosom dalam sel tubuhnya. Setelah
terjadi pembelahan meiosis pada organ reproduksinya, seperti
testis atau ovarium, akan terbentuk gamet yang mengandung
hanya 23 kromosom.
Meiosis dapat dibagi menjadi dua periode pembelahan,
yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Masing-masing periode terdiri
atas tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Hasil
akhir pembelahan meiosis adalah 4 sel anak yang haploid.
a. Meiosis I
1) Profase I
a) Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin
membentuk benang halus leptonema
(kromosom) sehingga kromosom tampak seperti
massa yang tidak teratur.
b) Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom
mulai berpasangan dengan homolognya.
c) Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid
yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom
homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4
kromosom homolog disebut trivalen atau
tetravalen.
d) Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat
saling melilit dan bertukar ruas satu dengan
yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid
yang disatukan oleh satu sentromer disebut
kromatid bersaudara. Kontak antar kromatid
bersaudara disebut kiasma.
Apa perbedaan antara e) Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.
meiosis I dan meiosis II?
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Bab 4 Reproduksi Sel
65
2) Metafase 1
Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan
mengait pada sentromer kromosom yang telah berpasangan.
Semua bivalen terletak pada bidang equator.
3) Anafase 1
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan dengan dua kromatid bersaudara masih tetap
terikat pada sentromernya.
4) Telofase 1
Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang
berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus
kromosom sel induk. Masing-masing kromosom masih
membawa dua kromatid bersaudara. Selaput inti mulai
terbentuk dan sel-sel anakan memisah.
b. Meiosis II
Pada meiosis II, tahap-tahap yang terjadi dalam meiosis I
terulang kembali. Agar berbeda, tahap-tahap meosis II
dinamakan Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II.
1) Profase II
Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan
benang-benang spindel menarik sentromer kedua kutub yang
berbeda.
2) Metafase II
Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap
sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel.
3) Anafase II
Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah,
kemudian bergerak kearah berlawanan menuju kutub.
4) Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan
membran inti muncul membungkus kelompok kromosom
tersebut. Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu
sel akan dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung
kromosom separuh jumlah sel induknya.
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
66
Gambar 4.5
Reproduksi sel secara
meiosis
Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang
sedang memperbanyak diri.
Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam
satu siklus pembelahan sel.
Tidak terdapat pasangan kromosom homolog,
yang berpisah adalah kromatid-kromatid yang
bergerak menuju kutub yang berbeda.
Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom.
Sel baru yang dihasilkan dari suatu mitosis akan
mempunyai struktur genetik yang sama dengan
sel awal.
Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua
sel baru yang sama.
Hanya terjadi pada sel gonad pada saat
pembentukan gamet
Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I
dan meiosis II.
Terdapat pasangan kromosom homolog pada
meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan
kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang
berbeda. Pada meiosis II baru terjadi pemisahan
kromatid seperti pada mitosis.
Terjadi pindah silang antara kromosom homolog
yang berpasangan.
Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan
mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel
semula.
Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah
empat sel baru yang mempunyai jumlah
kromosom separuh daeri sel induk.
Mitosis Meiosis
Tabel 4.1 Perbandingan Mitosis dan Meiosis
(a) Leptoten (b) Zigoten (c) Pakiten (d) Diploten
(e) Diakinesis (f) Metafase I (g) Awal anafase I (h) Akhir anafase I
(i) Telofase I (j) Interfase (k) Profase II (l) Metafase II
(m) Anafase II (n) Telofase II (o) Tetrad (p) 4 sel anakan
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
67
Gambar 4.4
Perbandingan meiosis dan
mitosis
Bekerjalah dengan temanmu.
Judul
Proses Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan pembelahan mitosis dan
meiosis.
Bahan dan Alat
1) benang berwarna
2) karton berwarna
3) spidol berwarna
4) dua buah karton lebar berwarna putih
5) gunting
6) lem atau double tipe
Cara Kerja
1) Gambarlah fase-fase pembelahan mitosis di kertas putih
menggunakan spidol (lihat Gambar 4.4 Pembelahan
mitosis)
2) Buatlah gambar kromosom di karton berwarna sesuai
dengan fase-fase di atas. Kemudian potong-potong.
3) Tempelkan kromosom dalam setiap fase di karton putih.
Gunakan benang berwarna sebagai benang spindel.
Maarrii Meennccoobbaa
Untuk lebih mengetahui tentang pembelahan mitosis dan
meiosis, coba kamu lakukan kegiatan berikut ini.
Mitosis
Sel induk
Meiosis
Sel induk
Replikasi DNA
Replikasi DNA
2 sel anak
2 sel anak
4 sel anak
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
68
Proses
Pembentukan
Gamet pada Hewan
Tingkat Tinggi dan
Manusia
D Pada hewan tingkat tinggi dan manusia terjadi proses
pembentukan sel gamet pada jaringan organ reproduksinya.
Pembentukan sel kelamin jantan atau sperma yang terjadi di
dalam testis disebut spermatogenesis. Sedangkan, di dalam
ovarium terjadi pembentukan sel kelamin betina atau ovum
yang disebut Oogenesis. Spermatogenesis dan Oogenesis
termasuk pembelahan meiosis, karena terjadi di jaringan organ
reproduksi dan menghasilkan 4 sel anak yang haploid. Untuk
lebih mengetahui tentang spermatogenesis dan oogenesis, mari
cermati uraian berikut ini.
Gamet jantan atau sperma dibentuk dalam kelenjar yang
disebut testis. Testis berfungsi membentuk sperma dan
androgen (hormon jantan). Sperma dibentuk dalam epitelium
nutfah (Seminiferus tubules) yang terdapat dalam testis. Jaringan
epitelium nutfah disusun oleh lapisan-lapisan sel yang
memproduksi sperma yang tersusun berdasarkan urutan
perkembangan spermatogenesis, mulai spermatogonium pada
lapisan dasar sampai sperma pada lumen tubuh. Spermatogonium
tidak langsung bermeiosis membentuk gamet, tetapi
melakukan mitosis terlebih dahulu untuk memperbanyak
spermatogonium, kemudian membelah secara meiosis.
Hasil pembelahan meiosis spermatogonium adalah
spermatosit primer. Spermatosit primer mengalami meiosis
I menjadi dua spermatosit sekunder, kemudian masing-masing
spermatosit sekunder mengalami meiosis II, menjadi
4 spermatid yang sama besarnya dan jumlah kromosomnya
haploid. Kemudian, sel spermatid akan berkembang menjadi
1. Spermatogenesis
4) Beri keterangan dengan kata-katamu sendiri.
5) Lakukan hal yang sama untuk pembelahan meiosis.
Pertanyaan
1) Mengapa pada pembelahan meiosis, kromosom anakan
setengah dari induknya?
2) Mengapa dalam meiosis terjadi pindah silang, sedangkan
meiosis tidak?
3) Apa perbedaan yang mendasar antara mitosis dan meiosis?
Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu
dengan kelompok lain.
Bab 4 Reproduksi Sel
69
sperma atau spermatozoa. Dalam proses perkembangan ini,
spermatid akan kehilangan hampir seluruh sitoplasmanya,
tetapi sperma memperoleh organ berupa ekor yang berfungsi
untuk bergerak dalam proses pembuahan sperma mengandung
mitokondria yang menyediakan ATP sebagai sumber energi
untuk bisa beberapa minggu atau bulan (pada manusia
berlangsung 74 hari).
2. Oogenesis
Gambar 4.8
Spermatogenesis
Pembentukan gamet betina atau oogenesis berlangsung di
dalam ovarium organ kelamin betina. Gamet betina atau ovum
dibentuk di dalam satu paket sel yang disebut folikel yang
terdapat dalam ovarium. Folikel disusun oleh satu sel yang dapat
bermeiosis disebut oogonium (sel induk ovum) yang mempunyai
kromosom diploid. Oogonium ini dikelilingi satu lapis sel folikel
yang akan melindungi dan memberi nutrisi sel telur yang
dewasa. Oogonium (2n) akan bermitosis dan berkembang
menjadi sel yang siap bermeiosis, disebut oosit primer. Oosit
primer ini akan mengalami pembelahan meiosis I menjadi oosit
sekunder dan badan kutub primer, kemudian pada akhir
meiosis II, dari oosit sekunder dihasilkan satu sel oosit dan satu
badan kutub sekunder. Sedangkan, dari badan kutub primer
Sitoplasma
penyuplai
Spermatogonium Penghubung antara
sel penyuplai
Basal lamina Inti sel penyuplai
Spermatogonium
mengganda
Spermatogonium
Spermatosit
primer
Spermatosit
sekunder
Spermatid primer
Spermatid sekunder
Spermatozoa
Jembatan sitoplasma
Lumen tubula seminiferus
Mitosis
Memasuki
Meiosis I
Meiosis I
selesai
Meiosis II
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Apa perbedaan proses
pembentukan sperma dan
ovum?
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
70
Proses
Pembentukan
Gamet pada
Tumbuhan Tingkat
Tinggi
E
Mikrosporogenesis adalah pembentukan gamet di dalam
organ jantan bunga yang menghasilkan serbuk sari. Dalam
kepala sari (anther) terdapat empat mikrosporangium. Setiap
mikrosporangium mengandung mikrosporosit (diploid).
Mikrosporosit ini mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II.
Pembelahan meiosis ini menghasilkan empat mikrospora
haploid dan berkelompok menjadi satu yang disebut tetrad. Inti
sel setiap mikrospora mengalami pembelahan inti (kariokinesis)
sehingga menghasilkan 2 nukleus haploid, yaitu nukleus saluran
serbuk sari dan nukleus generatif. Setelah serbuk sari terbentuk,
nukleus generatif mengalami pembelahan mitosis menghasilkan
dua nukleus sperma, tetapi tidak diikuti sitokinesis. Jadi, satu
serbuk sari yang masak mempunyai tiga nukleus haploid, yaitu
satu nukleus vegetatif (saluran serbuk sari) dan dua nukleus
generatif (sperma).
1. Mikrosporogenesis
Gambar 4.9
Oogenesis
menghasilkan 2 badan kutub sekunder. Jadi, oosit primer
mengalami pembelahan meiosis dan menghasilkan 1 ootid (sel
telur) dan 3 badan kutub.
Dalam pembelahan meiosis I (oosit primer menjadi oosit
sekunder) pembagian sitoplasma tidak sama sehingga
menghasilkan satu sel besar yang disebut oosit sekunder dan satu
sel kecil yang disebut badan kutub primer. Begitu pula pada saat
meiosis II (oosit sekunder menjadi ootid). Oosit sekunder yang
mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur
membelah secara tidak sama membentuk sebuah ootid besar
dan sebuah badan kutub sekunder yang berukuran kecil. Pada
saat bersamaan, badan kutub primer membelah menjadi
2 badan kutub sekunder. Selanjutnya, ootid akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menjadi sel telur yang masak,
sedangkan 3 badan kutub sekunder akan hancur. Telur
merupakan sel paling besar karena telur merupakan sumber
persediaan makanan, ribosom, RNA, dan komponen sitoplasma
lainnya untuk membantu perkembangan embrio.
oogonia
oosit primer
oosit sekunder
badan
kutub
primer
badan
kutub
sekunder
oosit
Sumber: Image.google.co.id
Bab 4 Reproduksi Sel
71
Megasporogenesis adalah pembentukan gamet betina di
dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam satu ovari (bakal
buah) terdapat sel induk megaspora (megasporosit). Sel induk
megaspora yang bersifat diploid akan bermeiosis menghasilkan
empat sel haploid (tetrad). Dari keempat sel tersebut hanya satu
yang hidup menjadi sel megaspora.
Sel megaspora ini, kemudian mengalami serangkaian
mitosis menghasilkan delapan inti haploid. Delapan inti ini
berada di dalam satu sel besar bernama kantung embrio
(kandung lembaga muda) yang dilingkupi oleh kulit dan bagian
ujungnya terdapat sebuah lubang kecil yang disebut mikrofil.
Mikrofil berfungsi sebagai jalan masuk saluran serbuk sari ke
dalam kandung lembaga. Tiga nukleus terletak di dekat mikrofil
dan dua di antaranya sinergid (mati). Nukleus yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menjadi ovum (sel telur). Tiga
nukleus yang lain terletak di seberang mikrofil yang disebut
antipoda, selanjutnya akan mati pula karena degenerasi. Dua
nukleus yang terletak di tengah akan bersatu di tengah
kandung lembaga menjadi satu nukleus diploid (2n) atau inti
kandung lembaga sekunder.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan
kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Selain itu,
bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari
kehidupan tumbuhan baru di luar induknya.
Jika biji tanaman dikotil seperti kacangkacangan,
kamu belah menjadi dua, kamu akan
mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula,
hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio.
Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil,
misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula,
radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma.
Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi masingmasing
untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil
maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yang
tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun
pertama, sedangkan radikula adalah poros embrio yang tumbuh
ke bawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman
monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi
menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat
penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma,
sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu,
pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi
radikula.
1. Struktur Biji
Tumbuhan merupakan salah satu organisme hidup yang
memiliki ciri-ciri, antara lain tumbuh dan berkembangbiak.
Tumbuhan berbiji (monokotil dan dikotil) memiliki alat
perkembangbiakan berupa biji. Mari cermati.
Gambar 1.1
Struktur biji monokotil (a) dan
dikotil (b)
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Apa perbedaan biji
monokotil dan dikotil?
kulit biji
plumula
radikula
hipokotil
epikotil
kotiledon
a) Kacang (dikotil)
b) Jagung (monokotil)
kotiledon (skutelum)
plumula
koleoriza
jaringan buah
kulit biji
endospern
epikotil
radikula
koleoptil
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
3
2. Perkecambahan
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Apa perbedaan antara
perkecambahan epigeal
dan hipogeal?
Gambar 1.2
Perkecambahan epigeal (a)
dan hipogeal (b)
daun muda
epikotil
radikula
kotiledon
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di
dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika
berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan
ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,
persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya.
Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan
dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda
pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi
radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama.
Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar
primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal.
a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di
permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan
hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di
bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan
tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang
ke arah atas.
daun muda
radikula
kotiledon
(a)
(b)
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
4
Bekerjalah dengan teman sekelompokmu.
Judul
Struktur Biji dan Kecambah Monokotil dan Dikotil
Tujuan
Mempelajari perbedaan struktur biji dan kecambah jagung
(monokotil) dan kacang tanah (dikotil).
Bahan dan Alat
1) Biji jagung dan kacang tanah masing-masing ± 10 butir
2) Wadah plastik yang berisi media kapas basah
Cara Kerja
A. Mempelajari Struktur Biji
1) Amati biji jagung dan biji kacang tanah dengan cara
membelah biji tersebut. Sehingga, kamu dapat mengamati
embrio yang ada di dalam biji.
2) Gambarlah struktur biji jagung dan kacang tanah tersebut
dan tuliskan bagian-bagiannya.
B. Mempelajari Struktur Kecambah
1) Kecambahkan biji jagung dan biji kacang tanah dalam
wadah plastik dengan media kapas basah.
2) Setelah berumur ± 1 minggu, gambar dan tuliskan bagianbagian
kecambah.
Pertanyaan
1) Tuliskan perbedaan antara struktur biji jagung dan biji
kacang tanah.
2) Jelaskan fungsi dari bagian-bagian embrio biji yang telah
kamu amati.
3) Tuliskan perbedaan antara kecambah jagung dan kacang
tanah.
4) Tuliskan perbedaan antara tanaman dikotil dan monokotil.
Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu
dengan kelompok lain.
Maarrii Meennccoobbaa
Untuk mengetahui struktur biji dan kecambah monokotil
dan dikotil. Coba kamu lakukan percobaan berikut ini.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
5
Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah
menjadi tanaman baru. Perkecambahan biji dimulai dengan
imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang atau muncul
melewati kulit. Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi
4 tahap, yaitu:
a) Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air
masuk ke dalam embrio dan membasahi protein dan koloid
lain.
b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan
peningkatan aktivitas metabolik.
c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari
kulit biji.
d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan
primer.
3. Fisiologi Perkecambahan
Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan
akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung batang
dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya
aktivitas sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan
primer. Sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi menjadi
sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung
akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu:
a) Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar.
Sel-sel meristem di daerah ini akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan struktur akar
pertama.
b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah
pembelahan. Pada daerah ini, sel-sel mengalami
pembesaran dan pemanjangan.
c) Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi khusus.
4. Pertumbuhan Primer
korteks
epidermis
pembuluh
silinder
rambut
akar
serat
selulosa
daerah
apikal
meristem
tudung
akar
Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang selselnya
aktif membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xilem
dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidup
selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya
diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan
oleh kambium yang aktif membelah.
5. Pertumbuhan Sekunder
Gambar 1.3
Daerah pemanjangan akar
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
6
Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem
sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder
sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas
kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini
disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di
sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar
kambium disebut kulit atau papagan.
Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang
terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim.
Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas
kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder
yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan,
aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas
kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut
lingkaran tahun.
getah kayu
pusat kayu
lingkaran
pusat kayu
getah kayu
kambium
floem
kambium gabus
gabus
Gambar 1.4
Lingkaran tahun
Faktor yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Tumbuhan
B Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan.
Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh
tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam
gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk
mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan,
hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu
menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan.
Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor
lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.
Untuk lebih memahami, mari cermati uraian berikut ini.
Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang
disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke
1. Hormon
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
7
bagian yang lain, pada konsentrasi yang sangat rendah mampu
menimbulkan respon fisiologis. Hormon mempengaruhi respon
pada bagian tumbuhan, seperti pertumbuhan akar, batang,
pucuk, dan pembungaan. Respon tersebut tergantung pada
spesies, bagian tumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi
hormon, interaksi antar hormon, dan berbagai faktor
lingkungan.
Terdapat lima hormon tumbuhan yang dikenal, yaitu
auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dan asam absisat (ABA).
Mari cermati.
a. Auksin
Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang
menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan
koleoptil ke arah cahaya. Pembengkokan koleoptil yang
terjadi akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang
ditempeli potongan agar yang mengandung auksin.
Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam
indol asetat (IAA). Selain IAA, tumbuhan mengandung tiga
senyawa lain yang dianggap sebagai hormon auksin, yaitu
4-kloro indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda
jenis kacang-kacangan, asam fenil asetat (PAA) yang ditemui
pada banyak jenis tumbuhan, dan asam indolbutirat (IBA) yang
ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan
dikotil.
Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan
tumbuhan di antaranya adalah:
1) Perkembangan buah
Pada waktu biji matang berkembang, biji mengeluarkan
auksin ke bagian-bagian bunga sehingga merangsang pembentukan
buah. Dengan demikian, pemberian auksin pada bunga
yang tidak diserbuki akan merangsang perkembangan buah
tanpa biji. Hal ini disebut partenokarpi.
2) Dominansi apikal
Dominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu
tumbuhan yang menghambat perkembangan kuncup lateral di
batang sebelah bawah. Dominansi apikal merupakan akibat dari
transpor auksin ke bawah yang dibuat di dalam meristem apikal.
3) Absisi
Daun muda dan buah muda membentuk auksin, agar
keduanya tetap kuat menempel pada batang. Tetapi, bila
pembentukan auksin berkurang, selapis sel khusus terbentuk di
pangkal tangkai daun dan buah sehingga daun dan buah gugur. Gambar 1.5
Auksin di pucuk hilang
apabila pucuk dipangkas
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
8
4) Pembentukan akar adventif
Auksin merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh
dari batang atau daun pada banyak spesies.
b. Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang
pada 1930 dari kajian terhadap tanaman padi
yang sakit. Padi yang terserang jamur Gibberella
fujikuroi tersebut tumbuh terlalu tinggi. Para
ilmuwan Jepang mengisolasi zat dari biakan
jamur tersebut. Zat ini dinamakan giberelin.
Bentuk-bentuk giberelin diantaranya adalah GA3,
GA1, GA4, GA5, GA19, GA20, GA37, dan GA38.
Giberelin diproduksi oleh jamur dan tumbuhan
tinggi.
Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman,
seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa
peranan, antara lain:
1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.
2) Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari
endosperm untuk pertumbuhan embrio.
3) Perkembangan bunga dan buah.
4) Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.
5) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
c. Sitokinin
Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama
ditemukan oleh Carlos Miller pada ikan kering. Setelah itu
ditemukan senyawa sitokinin yang lain dalam endosperma cair
jagung, yaitu zeatin. Sitokinin sintetik lainnya adalah BAP
(6-benzilaminopurin) dan 2-ip.
Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
2) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam
meristem.
3) Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan
daun.
4) Menunda penuaan daun.
5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah
masa istirahat biji (breaking dormancy).
d. Gas etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas
yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan
Gambar 1.6
Pengaruh giberelin pada
buah anggur (kanan)
Sumber: Image.google.co.id
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
9
menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen
yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu
etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di
gunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah.
Selain memacu pematangan, etilen juga memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya
daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain
itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi
apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah.
e. Asam absisat (ABA)
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor)
dalam kegiatan tumbuhan. Hormon ini dibentuk pada daundaun
dewasa. Asam absisat mempunyai peran fisiologis
diantaranya adalah:
1) Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti
daun, buah dan dormansi tunas.
2) Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang
berkembang dan mendorong sintesis protein simpanan.
3) Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama
pada saat cekaman air.
Untuk lebih memahami pengaruh hormon pada
tumbuhan, coba kamu lakukan kegiatan di bawah ini.
Bekerjalah dengan teman sekelompokmu.
Judul
Pengaruh Berbagai Konsentrasi Auksin terhadap Inisiasi
Akar
Tujuan
Mengetahui pengaruh auksin terhadap inisiasi akar.
Bahan dan Alat
1) Kecambah kacang panjang berumur lima hari sebanyak
12 buah
2) Botol dengan tutup yang berlubang dan di luarnya dilapisi
oleh plastik hitam sebanyak 4 buah
3) Pisau atau silet dan penggaris
Maarrii Meennccoobbaa
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
10
Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain:
cahaya, air, mineral, kelembapan, suhu, dan gaya gravitasi.
a. Nutrisi dan Air
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan
nutrisi. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan
seimbang, antara satu dengan yang lain. Nutrisi diambil tumbuhan
dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat-zat organik
(C, H, O, dan N) dan garam anorganik (Fe2+. Ca2+, dan lain-lain).
Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro dan unsur
mikro. Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar
disebut unsur makro. Contohnya: C, H, O, N, P, K, S, dan asam
nukleat. Sedangkan, unsur mikro adalah unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Contohnya: Cl, Mn, Fe, Cu,
Zn, B, dan Mo.
Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur
yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur
nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi
kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan
tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).
2. Faktor Lingkungan
Cara Kerja
1. Siapkan 4 buah botol yang berisi 200 ml larutan:
a. Destilata (air)
b. Larutan IAA dengan konsentrasi 0,1 mg/l
c. Larutan IAA dengan konsentrasi 0,5 mg/l
d. Larutan IAA dengan konsentrasi 1,0 mg/l
2. Potong kecambah kacang panjang tepat di atas permukaan
media tanamnya.
3. Hilangkan kotiledon, dan potong hipokotil pada 5 cm dari
bekas tempat menempelnya kotiledon. Dengan cepat
masukkan hipokotil tersebut ke dalam lubang pada tutup
botol sehingga daun berada di luar botol. Letakkan semua
botol pada meja lab. Seminggu kemudian, lakukan
pengamatan terhadap inisiasi akar. Hitunglah jumlah akar
dan panjang akar. Bandingkan hasil inisiasi akar antara
kontrol, Larutan IAA 0,1 mg/l, Larutan IAA 0,5 mg/l, dan
Larutan IAA 1,0 mg/l.
Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu
dengan kelompok lain.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
11
Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui
penyerapan oleh akar dari tanah bersamaan dengan
penyerapan air. Air dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis,
tekanan turgor sel, mempertahankan suhu tubuh tumbuhan,
transportasi, dan medium reaksi enzimatis.
Penemuan zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan menyebabkan manusia
mengembangkan suatu cara penanaman tumbuhan dengan
memberikan nutrisi yang tepat bagi tumbuhan. Contoh
aplikasinya adalah kultur jaringan dan hidroponik. Kultur
jaringan membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti
induknya. Media tanam kultur jaringan berupa
larutan atau padatan yang kaya nutrisi untuk
tumbuh tanaman. Kultur jaringan ini dapat
menghasilkan tanaman baru dalam jumlah
banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Sedangkan, hidroponik adalah metode
penanaman dengan menggunakan air kaya
nutrisi sebagai media tanam. Untuk lebih
memahami, mari cermati Tabel 1.1 Nutrisi
tumbuhan berikut ini.
Gambar 1.7
Tanaman hidroponik
Sumber: Image.google.co.id
Makronutrien
Karbon (C)
Hidrogen (H)
Oksigen (O)
Fosfor (P)
Kalium (K)
Nitrogen (N)
Sulfur (S)
Kalsium (Ca)
Besi (Fe)
CO2 (udara)
H2O (air)
O2 (udara), H2O
(air)
H2PO4, HPO4

K+
NO3
–, NH4
– dari
tanah
SO4
2–
Ca2+
Fe3+, Fe2+
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
lemak, protein, enzim dan turunannya)
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
lemak, protein, enzim dan turunannya)
Penyusun bahan organik (karbohidrat,
lemak, protein, enzim dan turunannya)
Penyusun asam nukleat, fosfolipid
membran sel, ATP, NADP, koenzim
Kofaktor atau aktivator enzim dalam
sintesis protein dan metabolisme
karbohidrat, untuk meniaga keseimbangan
ion
Penyusun asam amino, protein, asam
nukleat, klorofil, hormon, dan enzim
Penyusun asam amino sistein dan
metionin, koenzim-A dan beberapa
vitamin: tiamin dan biotin
Menjaga permeabilitas membran,
membentuk kofaktor enzim dalam
metabolisme karbohidrat
Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati
Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati
Pertumbuhan dan metabolisme
terhambat, akhirnya mati
Pertumbuhan terhambat, daun
berwarna hijau tua, daun bercak
kemerahan, ada bagian yang mati
Perubahan kabohidrat terhambat,
daun bercak-bercak kuning
Pertumbuhan terhambat, daun pucat
dan kuning
Daun mengalami klorosis (menguning)
Pertumbuhan terhambat, gangguan
aktivitas meristem ujung akhirnya mati,
klorosis
Nutrien
Bentuk yang
Tersedia Fungsi Utama Gejala Kekurangan
Tabel 1.1 Nutrisi Tumbuhan
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
12
Magnesium
Mikronutrien
Boron (B)
Mangan (Mn)
M o l i b d e n u m
(Mo)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Klor (Cl)
Mg2+
H3BO3
Mn2+
MoO4
Zn2+
CU+, CU2+
Cr
Berperan dalam pembentukan klorofil,
merupakan komponen penting enzim
sitokrom, peroksidase, dan katalase
Penyusun klorofil dan kofaktor enzim
dalam metabolisme karbohidrat
Berperan dalam translokasi glukosa
Komponen enzim yang mereduksi nitrat
menjadi nitrit. Penting untuk fiksasi N
pada bakteri
Dibutuhkan dalam sintesis triptofan
(prekursor auksin), aktivator beberapa
enzim dehidrogenase dan berperan
dalam sintesis protein
Berperan dalam transfer elektron di
dalam kloroplas, komponen enzim yang
berperan dalam reaksi redoks
Aktivator fotosintesis dan kesetimbangan
ionik
Klorosis, daun menjadi kuning pucat,
dan mati
Klorosis dari batang bawah ke ujung
daun, pucat dan mati
Ujung batang mengering dan rusak
Pertumbuhan terhambat
Ukuran daun dan panjang ruas-ruas
menjadi berkurang
Daun muda berwarna hijau tua, daun
berguguran
Daun layu, klorosis, akar pendek dan
menebal
b. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai
tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai
proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi
pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan
fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk
memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil.
Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa
karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ
tumbuhan.
Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh
cahaya (fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat
dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan
kecambah yang tumbuh di tempat terang dengan kecambah
dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di tempat gelap
akan mengalami etiolasi atau kecambah tampak pucat dan
lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya
cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat
terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih
pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat
oleh adanya cahaya.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
13
1) Fototropisme
Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan
bahwa pada ujung koleoptil tanaman, pemanjangan sel yang
lebih cepat terjadi di sisi yang teduh daripada sisi yang terkena
cahaya. Sehingga, koleoptil membelok ke arah datangnya
cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang berguna
untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi
terlindung.
Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari, dalam
hal ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurus terhadap
matahari sepanjang hari. Kejadian tersebut dinamakan
diafototropisme. Fototropisme ini terjadi pada famili Malvaceae.
Untuk lebih memahami pengaruh cahaya terhadap
tanaman atau perkecambahan, coba kamu rencanakan dan
laksanakan kegiatan berikut ini dengan teman sekelompokmu.
Gambar 1.8
Pengaruh auksin terhadap
fototropisme
Bekerjalah dengan teman sekelompokmu.
Judul
Pengamatan Pengaruh Cahaya terhadap Perkecambahan
Tujuan
Mengetahui pengaruh cahaya terhadap perkecambahan.
Alat dan Bahan
1) Dua buah cawan petri
2) Kapas secukupnya
3) Biji kacang hijau sebanyak 20 biji
4) Air secukupnya
5) Penggaris
Cara Kerja
1) Berilah label pada cawan petri (misalnya A dan B)
2) Letakkan kapas pada cawan petri A dan B, kemudian
basahi dengan air secukupnya sampai merata.
3) Rendamlah 20 biji kacang hijau selama kurang lebih 2 jam.
Kemudian, masukkan 10 biji kacang hijau ke dalam cawan
petri A dan 10 biji ke dalam cawan petri B.
4) Letakkan cawan petri A di tempat yang terkena cahaya
matahari dan cawan B di tempat gelap. Agar kelembapan
tetap terjaga, beri air secukupnya setiap hari.
Maarrii Meennccoobbaa
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
14
2) Fotoperiodisme
Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan
mempengaruhi proses pembungaan. Lama siang hari di daerah
tropis kira-kira 12 jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki
empat musim dapat mencapai 16 - 20 jam. Respon tumbuhan
yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme.
Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap
cahaya). Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies
tertentu biasanya berbunga serempak. Tumbuhan yang
berbunga bersamaan ini sangat menguntungkan, karena
memberi kesempatan terjadinya penyerbukan silang.
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
a) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan
hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek,
dan bunga matahari.
b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 - 16 jam) sehari.
Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit
gula, selada, dan tembakau.
c) Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika
terkena penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari
sedang contohnya kacang dan tebu.
5) Amati dengan cermat setiap hari, bagaimana kondisi
kecambah dan ukurlah panjang kecambah di kedua cawan
tersebut. Kemudian, catat hasilnya ke dalam Tabel 1.2 dan
buatlah grafiknya setelah 5 hari berkecambah. Bandingkan
panjang kecambah, warna, dan ketegaran kecambah pada
kedua cawan.
Tabel 1.2 Pengamatan kecambah
Hari ke-
Panjang Kecambah (cm) Kondisi Kecambah
A B A B
1
2
3
4
5
6) Buatlah kesimpulan tentang perbedaan panjang dan
kondisi kecambah karena pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan.
7) Diskusikan hasil kelompokmu dengan kelompok lain.
Bab 1 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
15
c. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam
respirasi pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk
menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk
pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas
tumbuhan.
d. Suhu udara
Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam
tumbuhan. Sedangkan, kerja enzim dipengaruhi oleh suhu.
Dengan demikian, pertumbuhan tumbuhan sangat dipengaruhi
oleh suhu. Setiap spesies atau varietas mempunyai suhu
minimum, rentang suhu optimum, dan suhu maksimum. Di
bawah suhu minimum ini tumbuhan tidak dapat tumbuh, pada
rentang suhu optimum, laju tumbuhnya paling tinggi, dan di
atas suhu maksimum, tumbuhan tidak tumbuh atau bahkan
mati.
e. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika
kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini
memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral
dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar
akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Gambar 1.8
Tumbuhan hari pendek (a)
dan tumbuhan hari panjang (b)
Diskusikan dengan teman
sebangkumu.
Coba kamu amati Gambar
1.8. Jelaskan pengaruh
pencahayaan terhadap
kedua tanaman tersebut.
Gelap
Cahaya
d) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif
terhadap panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan
hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan
kapas.
(a) (b)
waktu kritis
Sumber: Image.google.co.id
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA
16
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kamu telah mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Hal-hal penting apa sajakah yang harus diketahui dalam
mempelajarinya? Catatlah dalam bentuk rangkuman. Kemudian,
tukarlah hasil rangkumanmu dengan rangkuman teman. Berikan
masukan dan saran pada rangkuman masing-masing.
Daftar Istilah
Epigeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan kotiledon dan
epikotil keluar dari biji, karena pemanjangan hipokotil.
Sehingga, kotiledon keluar ke atas tanah.
Etiolasi = pertumbuhan tumbuhan dalam keadaan gelap, batangnya
memanjang dan daun berwarna pucat karena kurang
cahaya.
Hipogeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan sedikit hipokotil
sehingga kotiledon tetap berada di dalam biji. Oleh karena
itu, kotiledon tidak keluar ke atas tanah.
Klorosis = keadaan abnormal pada daun yang kehilangan klorofil
sehingga daun berwarna pucat kekuningan. Keabnormalan
ini disebabkan karena penyakit, kurang pencahayaan dan
defisiensi besi, magnesium atau tembaga.
Koleoptil = selaput yang menyelubungi jaringan ujung pangkal daun
pertama pada embrio monokotil.
Kotiledon = kepingan biji yang merupakan daun pertama lembaga pada
tumbuhan jumlahnya satu pada monokotil dan dua pada
dikotil.
Lingkaran tahun = daerah pada irisan melintang batang yang dapat dibedakan
antara floem dan xilem yang terbentuk dalam satu tahun.
Partenokarpi = perkembangan buah tanpa biji, kerena tidak terjadi
pembuahan.

Artikel


7 November 2011 0 Comments

Kisah Cinta Nabi dengan Aisyah

Kisah Cinta Nabi dengan Aisyah
Sak Menika di Postke Dhining minanurrohman
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyamakan dirinya terhadap Aisyah sebagaimana Abu Zar’ agar Aisyah sebagaimana Abu Zar’ terhadap istrinya Ummu Zar’ agar Aisyah tahu sayangnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada dirinya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada Aisyah, “Wahai Aisyah diriku bagimu sebagaimana Abu Zar’ bagi Ummu Zar’ “. Berkata Imam An-Nawawi, “Para ulama berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata demikian untuk menyenangkan hati Aisyah dan menjelaskan bahwa ia telah bersikap baik dalam kehidupan rumah tangga bersama Aisyah.”[1]
Bagaimanakah kisah Abu Zar’ dan Ummu Zar’?, marilah kita simak tuturan Ummul mukminin Aisyah[2] beserta penjelasan kisah mereka yang dirangkum dari kitab Fathul Bari[3], serta Faidah yang di ambil dari beberapa sumber[4].
((Sebelas orang wanita berkumpul lalu mereka berjanji dan bersepakat untuk tidak menyembunyikan sedikitpun kabar tentang suami mereka. Maka wanita pertama berkata, “ Sesungguhnya suamiku adalah daging unta yang kurus[5] yang berada di atas puncak gunung yang tanahnya berlumpur[6] yang tidak mudah untuk di daki dan dagingnya juga tidak gemuk untuk diambili.”))
Maksudnya adalah sang wanita memisalkan keburukan akhlak suaminya seperti gunung terjal, yang sulit untuk di daki, demikian juga sifat sombong suaminya yang merasa di atas. Dan menyamakan suaminya yang pelit dengan daging unta yang kurus. Daging unta tidak sama dengan daging kambing karena daging unta rasanya kurang enak, oleh karena itu banyak orang yang tidak begitu senang dengan daging unta. Orang-orang lebih mendahulukan daging kambing kemudian daging sapi baru kemudian daging unta. Ditambah lagi dagingnya dari unta yang kurus. Lebih parah lagi daging tersebut memiliki bau yang kurang enak. Yaitu meskipun sang istri butuh terhadap apa yang dimiliki suaminya namun ia tahu bahwa suaminya pelit, kalau ia meminta dari suaminya maka akan sangat sulit sekali untuk diberi, kalaupun diberi hanyalah sedikit karena pelitnya suaminya, ditambah lagi akhlak suaminya yang sombong lagi merasa tinggi.
Peringatan
Terkadang akhlak yang jelek yang timbul dari seorang istri adalah akibat jeleknya akhlak sang suami. Terkadang sang suamilah yang secara tidak langsung mengajar sang istri untuk pandai berbohong. Bagaimana bisa…??? Jika sang suami adalah suami yang pelit, tidak memberikan nafkah yang cukup kepada istrinya maka istrinya akan berusaha mencuri uang suaminya yang pelit tersebut, dan jika ditanya oleh suaminya maka ia akan berbohong. Lama kelamaan pun karena terbiasa akhirnya ia menjadi tukang bohong. Padahal jika seorang suami menampakkan pada istrinya bahwasanya ia tidak pelit, dan memberikan kepada istrinya suatu yang bernilai meskipun hanya sedikit, maka hal ini menjadikan sang istri percaya kepadanya dan mendukung sang istri untuk menjadi wanita yang shalihah.
Bukankah sekecil apapun harta yang ia keluarkan untuk memberi nafkah kepada istrinya maka ia akan mendapatkan pahala, bahkan sesuap nasi yang ia berikan kepada istrinya!!??
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya bagaimanapun nafkah yang kau berikan kepada istrimu maka ia merupakan sedekah, bahkan sesuap makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.[7]
Dalam riwayat Muslim[8],
“Dan tidaklah engkau memberi nafkah dengan mengharapkan wajah Allah kecuali engkau mendapatkan pahala, bahkan sampai sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut istrimu.”
Berkata An-Nawawi, “ Seorang suami meletakkan sesuap makanan di mulut istrinya, biasanya hal ini terjadi tatkala sang suami sedang mencumbui, bercanda, dan berlezat-lezat dengan perkara yang diperbolehkan (dengan istrinya). Kondisi seperti ini sangat jauh dari bentuk ketaatan (bentuk ibadah) dan perkara-perkara akhirat. Meskipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan jika sang suami menghendaki wajah Allah dengan suapan yang ia berikan kepada istrinya maka ia akan mendapatkan pahala.”[9]
Berkata Ibnu Hajar, “ Perkara yang mubah jika diniatkan karena Allah maka jadilah ia merupakan ketaatan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan perkara dunia yang sangat ringan dan biasa yaitu menyuap istri dengan sesuap makanan, yang hal ini biasanya terjadi tatkala sang suami sedang mencumbu dan mencandai sang istri, namun meskipun demikian ia mendapatkan pahala jika berniat yang baik. Maka bagaimana lagi jika pada perkara-perkara yang lebih dari itu…!!!”[10]
Apalagi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa memberi nafkah kepada istri merupakan amalan yang sangat besar pahalanya di sisi Allah.
Sekeping dinar yang engkau infakkan pada jihad fi sabilillah, sekeping dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, sekeping dinar yang engkau sedekahkan kepada seorang miskin, dan sekeping dinar yang engkau infakkan kepada istrimu, maka yang paling besar pahalanya adalah sekeping dinar yang engkau infakkan kepada istrimu,[11]
((Wanita yang kedua berkata “ Suamiku…aku tidak akan menceritakan tentang kabarnya, karena jika aku kabarkan tentangnya aku khawatir aku (tidak mampu) meninggalkannya. Jika aku menyebutkan tentangnya maka aku akan menyebutkan urat-uratnya yang muncul di tubuhnya dan juga perutnya.”[12]))
Maksudnya yaitu jika ia menceritakan tentang kabar suaminya maka ia akan menyebutkan aibnya yang banyak sekali baik aib yang nampak maupun yang tersembunyi. Aib yang nampak ia ibaratkan dengan urat-uratnya yang muncul dan nampak di tubuhnya, adapun aib yang tersembunyi diibaratkan seperti urat yang timbul di perutnya yang tidak dilihat oleh orang karena tertutup pakaian. Dan jika suaminya tahu bahwa ia membeberkan aib-aib suaminya maka ia akan di cerai oleh suaminya padahal ia tidak siap untuk ditinggal suaminya. Intinya yaitu ia mengeluhkan suaminya yang banyak aibya dan kaku serta tidak murah hati.
Faidah :
Hendaknya istri semangat untuk tetap bisa bersama suami meskipun pada suami terdapat beberapa aib.
((Wanita yang ketiga berkata, “ Suamiku tinggi, jika aku berucap maka aku akan dicerai, dan jika aku diam maka aku akan digantung.”))
Ada dua penafsiran dari perkataan wanita yang ketiga ini,
Pertama :
Maksud dari suaminya yang tinggi yaitu suaminya keras dan tegas, dialah yang mengatur dirinya dan tidak mau diatur orang lain, sehingga suaminyalah yang mengaturnya dan dia (sang istri) tidak bisa mengaturnya, oleh karena itu ia takut pada suaminya.
Jika ia menyebutkan aib-aib suaminya lalu hal ini sampai kepadanya maka ia akan dicerai. Namun jika ia berdiam diri maka ia tergantung terkatung-katung, seperti tidak punya suami dan sekaligus bukan wanita yang tidak bersuami. Seakan-akan ia berkata, “Aku disisi suamiku seperti tidak bersuami karena aku tidak bisa mengambil manfaat dari suamiku, dan tidak juga aku dicerai agar aku bisa lepas darinya dan mencari suami yang lain.”
Kedua :
Yaitu ia menjelaskan akan buruknya suaminya yang tidak sabaran jika mendengar keluhan-keluhannya. Ia mengetahui jika ia mengeluh kepada suaminya maka sang suami langsung mencerikannya dan ia tidak ingin dicerai karena cintanya yang dalam kepada suaminya. Namun jika ia berdiam diri maka ia akan tersiksa karena seperti wanita yang tidak bersuami padahal ia bersuami.
Faidah :
Suami yang shaleh adalah suami yang dekat kepada istrinya, yang bisa menjadi tempat mencurahkan hati istrinya, dan bukan yang ditakuti istrinya.
((Wanita yang keempat berkata, “ Suamiku seperti malam di Tihamah, tidak panas dan tidak dingin, tidak ada ketakutan dan tidak ada rasa bosan.”))
Tihamah adalah daerah yang dikelilingi gunung-gunung dan daerah yang mayoritas musimnya terasa panas dan tidak ada angin segar yang bertiup. Namun pada malam hari panas tersebut tidak begitu terasa maka penduduknya akan merasa nyaman dan nikmat jika dibanding keadaan mereka di siang hari.
Maksud dari sang wanita adalah menceritakan tentang kondisi suaminya yang seimbang, tidak ada gangguan dari suaminya dan tidak ada sesuatu yang di bencinya sehingga tidak membosankan untuk terus bersamanya. Sehingga ia merasa aman karena tidak takut gangguan suaminya sehingga kehidupannya nyaman sebagaimana kehidupan penduduk Tihamah tatkala di malam hari.
((Wanita yang kelima berkata, “Suamiku jika masuk rumah seperti macan dan jika keluar maka seperti singa dan tidak bertanya apa yang telah diperbuatnya (yang didapatinya).”))
Dan macan kuat namun suka tidur.
Ada dua kemungkinan makna yang terkandung dari perkataan wanita yang kelima ini.
Pertama adalah pujian (dan ini adalah pendapat mayoritas pensyarah hadits ini)
Yaitu suaminya jika masuk ke dalam rumah menemuinya maka seperti macan yang kuat yang menerkam dengan kuat. Maksudnya yaitu sang suami sering menjimaknya yang menunjukkan bahwa ia sangat dicintai suaminya sehingga jika suaminya melihatnya maka tidak sabar dan ingin langsung menerkamnya untuk menjimaknya. Dan jika keluar rumah maka seperti singa yang pemberani.
Ia tidak pernah bertanya tentang apa yang telah dikeluarkannya yang menunjukkan ia adalah suami yang baik yang sering bersedekah dan tidak peduli dengan sedekah yang ia keluarkan. Atau jika ia masuk ke dalam rumah maka ia tidak peduli dengan aib-aib yanag terdapat dalam rumah.
Faidah :
Termasuk sifat suami yang baik adalah tidak ikut campur dengan istrinya dalam mengatur urusan rumah, oleh karena itu jika ia melihat perubahan-perubahan atau keganjilan-keganjilan dalam rumahnya hendaknya ia pura-pura tidak tahu, ia membiarkan istrinya lah yang menangani hal itu. Atau jika ia memang harus bertanya kepada istrinya tentang keganjilan yang timbul maka hendaknya ia bertanya dengan lembut. Disebutkan bahwa diantara sifat macan adalah banyak tidur sehingga sering lalai dari mangsa yang terkadang berada di hadapannya. Ini merupakan isyarat bahwa sang suami adalah orang yang kuat namun sering tidak ikut campur dalam urusan sang istri dalam mengatur runah. Inilah makna dari perkataan sang wanita, “tidak bertanya apa yang didapatinya.”[13]
Disebutkan juga bahwa seorang Arab ditanya, “ Siapakah yang disebut dengan orang yang pandai? “, maka ia menjawab (……) “ Orang yang ngerti namun berpura-pura tidak tahu.”
Betapa banyak permasalahan rumah tangga yang timbul karena sang suami terlalu detail dalam menghadapi istrinya, segala yang terjadi di rumahnya bahkan sampai perkara-perkara yang sepele dan ringan ia tanyakan, ia cek pada istrinya. Akhirnya timbullah permasalahan dan cekcok antara dia dan istrinya. Kalau seandainya ia sedikit berpura-pura tidak tahu,terutama pada perkara-perkara yang ringan maka akan banyak permasalahan yang bisa diselesaikan, bahkan hanya dengan salam. Bahkan sebagian kesalahan-kesalahan yang ringan yang dilakukan oleh sang istri –dan sang istri menyadari bahwa ia telah bersalah- jika dibiarkan saja oleh sang suami maka akan selesai dengan sendirinya. Oleh karena itu seorang yang cerdik adalah yang menerapkan sifat pura-pura tidak tahu pada beberapa permasalahan keluarga yang dihadapinya terutama permasalahan-permasalahan yang ringan[14]. Sifat inilah yang disebut dengan mudaraah (pura-pura tidak tahu atau basa-basi) dan akan datang penjelasannya.
Kedua adalah celaan
Yaitu suaminya jika masuk ke dalam rumah seperti macan dimana jika suaminya menjimaknya maka langsung terkam tanpa dibuka dengan cumbuan dan rayuan karena sifatnya yang keras seperti macan. Atau karena sifatnya yang jelek sehingga kalau masuk ke dalam rumah sering memukulnya dan menamparnya. Dan jika keluar rumah maka seperti singa yang lebih keras lagi dan lebih berani lagi. Dan jika ia masuk rumah maka ia tidak bertanya-tanya, yaitu sang suami tidak pernah perduli dengan keadaan istrinya dan juga urusan rumahnya.
Faidah:
Suami yang baik adalah yang selalu bertanya kepada istrinya tentang kondisi istrinya meskipun sang istri tidak menampakkan tanda-tanda perubahan, yang hal ini menyebabkan sang istri merasa bahwa ia sangatlah diperhatikan oleh suaminya.
((Wanita yang keenam berkata, “ Suamiku jika makan maka banyak menunya dan tidak ada sisanya, jika minum maka tidak tersisa, jika berbaring maka tidur sendiri sambil berselimutan, dan tidak mengulurkan tangannya untuk mengetahui kondisiku yang sedih”))
Maksudnya yaitu ia mensifati suaminya yang banyak makan dan minum, dan orang Arab menggunakan sifat banyak makan dan minum untuk mencela seseorang dan menggunakan sifat banyak berjimak untuk memuji seseoran yang menunjukkan kejantanannya. Wanita yang keenam ini ingin menjelaskan sifat suaminya yang buruk yang tidak memperhatikan dirinya. Jika tidur maka ia memojok (menjauh) dengan sellimutnya sendiri tidak satu selimut dengan istrinya. Dan jika ia hendak berjimak maka ia tidak menjulurkan tangannya untuk mencumbu sang istri sebagai pembukaan jimak. Atau maksudnya jika sang istri mengalami kesedihan, kesusahan,atau sakit maka ia tidak pernah menjulurkan tangannya ke tubuh istrinya untuk mengecek keadaannya, yang hal ini menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap istrinya.
Faidah :
Bukan termasuk sikap yang baik jika suami tidur sebelum berbincang-bincang dengan istrinya dan menyentuhkan tangannya kepada istrinya sebagai tanda kasih sayangnya. Kemudian jika sang istri memunculkan adanya perubahan pada sikapnya (baik kesedihan atau rasa sakit) maka hendaknya suami tanggap dan segera menunjukkan perhatiannya pada istrinya.
((Wanita yang ketujuh berkata,”Suamiku bodoh yang tidak pandai berjimak, semua penyakit (aib) dia miliki, dia melukai kepalamu, melukai badanmu, atau mengumpulkan seluruhnya untukmu”))
Yaitu ia ingin menjelasakan bahwa suaminya bodoh tidak pandai dan tidak kuat berjimak, ditambah lagi akhlaknya yang buruk, jika ia (sang istri) berbicara dengannya maka ia langsung memaki, jika sang istri bercanda maka langsung memukul kepalanya hingga melukainya, jika sang istri membuatnya marah maka ia memukulnya hingga mematahkan tulang, atau ia mengumpulkan semua itu (mengumpulkan makian, pukulan, dan mematahkan tulang). Semua aib yang ada di dunia ini terdapat pada diri suaminya.
((Wanita yang kedelapan berkata, “Suamiku sentuhannya seperrti sentuhan kelinci dan baunya seperti bau zarnab (tumbuhan yang baunya harum)”))
Maksudnya yaitu bahwa suaminya lembut, berakhlak baik, bersihan, dan berbicara dengan pembicaraan yang baik.
Faidah :
Merupakan sifat suami yang baik adalah yang memperhatikan keharuman tubuhnya.
(( Wanita yang kesembilan berkata, “Suamiku tinggi tiang rumahnya, panjang sarung pedangnya, banyak Abunya, dan rumahnya dekat dengan bangsal (tempat pertemuan)”))
Maksudnya yaitu suaminya memiliki rumah yang luas yang menunjukkan akan mulianya dan tinggi martabatnya di masyarakat. Ia adalah orang yang tinggi karena barang siapa yang sarung pedangnya panjang maka menunjukkan ia adalah orang yang tinggi, juga pemberani. Suaminya juga suka menjamu tamu hingga api tungkunya selalu menyala setiap saat menanti tamu yang datang, yang hal ini mengakibatkan banyaknya Abu bekas bakaran api. Dan rumahnya dekat dengan tempat pertemuan, maksudnya ia adalh orang yang dimuliakan oleh masyarakat sehingga masyarakat sering berkumpul di rumahnya, atau maknanya yaitu ia membangun rumahnya dekat dengan tempat perkumpulan masyarakat agar mereka mudah untuk mampir di rumahnya untuk ia jamu.
((Wanita yang kesepuluh berkata, “Suamiku (namanya) adalah Malik, dan siapakah gerangan si Malik?, Malik adalah lebih baik dari pujian yang disebutkan tentangnya. Ia memiliki unta yang banyak kandangnya dan sedikit tempat gembalanya, dan jika unta-unta tersebut mendengar tukang penyala api maka unta-unta tersebut yakin bahwa mereka akan binasa.”))
Wanita ini menjelaskan bahwa suaminya adalah seorang suami yang sangat baik, lebih baik dari yang disangka oleh pendengar, lebih baik dari pujian tentangnya. Ia memiliki unta yang sangat banyak di kandang dan jarang dikeluarkan untuk digembalakan karena sering datangnya tamu, sehingga unta-unta tersebut harus selalu disiapkan disembelih untuk memuliakan dan menjamu para tamu. Hari-hari disembelihnya unta-unta lebih banyak dari pada hari-hari digembalakannya unta-unta tersebut, hal ini menunjukkan betapa karimnya dan baiknya sang suami yng selalu menjamu para tamunya. Unta-unta tersebut jika mendengar suara tukang jagal datang maka mereka yakin bahwa mereka pasti akan disembelih karena itulah kebiasaannya tukang jagal yang selalu menyembelih mereka.
Faidah :
Termasuk sifat suami yang baik adalah memuliakan tamu, dan hendaknya ia selalu menyiapkan makanan khusus untuk para tamu karena para tamu bisa datang sewaktu-waktu.
((Wanita yang kesebelas berkata, “ Suamiku adalah Abu Zar’. Siapa gerangan Abu Zar’?, dialah yang telah memberatkan telingaku dengan perhiasan dan telah memenuhi lemak di lengan di atas tanganku dan menyenangkan aku maka aku pun gembira))
Maksudnya yaitu suaminya Abu Zar’ memberikannya perhiasan yang banyak dan memperhatikan dirinya serta menjadikan tubuhnya padat (montok). Karena jika lengan atasnya padat maka tandanya tubuhnya semuanya padat. Hal ini menjadikannya gembira.
(( Ia mendapatiku pada peternak kambing-kambing kecil dengan kehidupan yang sulit, lalu ia pun menjadikan aku di tempat para pemiliki kuda dan unta, penghalus makanan dan suara-suara hewan ternak. Disisinya aku berbicara dan aku tidak dijelek-jelekkan, aku tidur di pagi hari, aku minum hingga aku puas dan tidak pingin minum lagi))
Maksudnya yaitu Abu Zar’mendapatinya dari keluarga yang menggembalakan kambing-kambing kecil yang menunjukkan keluarga tersebut kurang mampu dan menjalani hidup dengan susah payah. Lalu Abu Zar’ memindahkannya ke kehidupan keluarga yang mewah yang makanan mereka adalah makanan pilihan yang dihaluskan. Mereka memiliki kuda-kuda dan unta-unta serta hewan-hewan ternak lainnya.
Jika ia berbicara di hadapan suaminya maka suaminya Abu Zar’ tidak pernah membantahnya dan tidak pernah menghinakan atau menjelekkannya karena mulianya suaminya tersebut dan sayangnya pada dirinya. Ia tidur di pagi hari dan tidak dibangunkan karena sudah ada pembantu yang mengurus urusan rumah. Ia minum hingga puas sekali dan tidak ingin minum lagi yaitu suaminya telah memberikannya berbagai model minuman seperti susu, jus anggur, dan yang lainnya.
Faidah :
1. Merupakan sifat suami yang baik adalah menghiasi dan mempercantik istrinya dengan perhiasan dan memberikan kepada istrinya makanan pilihan. Sesungguhnya hal ini menjadikan sang istri menjadi sangat mencintai suaminya karena merasakan perhatian suaminya dan sayangnya suaminya kepadanya.
2. Para wanita sangat suka kepada perhiasan emas, dan ini merupakan hadiah yang paling baik yang diberikan kepada wanita.
3. Merupakan sifat suami yang baik adalah membantu istrinya. Diantaranya dengan mendatangkan pembantu yang bisa membantu tugas-tugas rumah tangga istrinya.
4. Tubuh yang berisi padat (tidak kurus dan tidak gemuk) merupakan sifat kecantikan seorang wanita.
(( Ibu Abu Zar’. Siapakah gerangan Ibu Abu Zar’?, yang mengumpulkan perabotan rumah, dan memiliki rumah yang luas))
Kemudian karena besar cintanya kepada suaminya maka mulailah ia menceritakan tentang keadaan keluarga suaminya, diantaranya adalah ibu suaminya (Ibu Abu Zar’). Ibu suaminya adalah wanita yang kaya raya yang memiliki banyak perabot rumah tangga didukung dengan rumahnya yang besar dan luas. Hal ini menunjukkan bahwa sang ibu adalah orang yang sangat baik yang selalu memuliakan tamu-tamunya.
Faidah :
Diantara sifat istri yang shallihah hendaknya ia menghormati ibu suaminya dan memahami bahwa ibu suaminya lah yang telah melahirkan suaminya yang telah banyak berbuat baik kepadanya[15]. Kemudian hendaknya tidak ada permusuhan antara seorang istri yang shalihah dan ibu suaminya. Dan sesungguhnya tidak perlu adanya permusuhan karena pada hakekatnya tidak ada motivasi yang mendorong pada hal itu jika keduanya menyadari bahwa masing-masing memiliki hak-hak khusus yang berbeda yang harus ditunaikan oleh sang suami.
((Putra Abu Zar’, siapakah gerangan dia?, tempat tidurnya adalah pedang yang terhunus keluar dari sarungnya, ia sudah kenyang jika memakan lengan anak kambing betina.))
Maksudnya, bahwa putra suaminya adalah anak yang gagah dan tampan serta pemberani, tidak gemuk karena sedikit makannya, tidak kaku dan lembut, namun sering membawa alat perang dan gagah tatkala berperang.
((Putri Abu Zar’, siapakah gerangan dia?, taat kepada ayahnya dan ibunya, tubuhnya segar montok, membuat madunya marah kepadanya.))
Maksudnya yaitu ia adalah seorang putri yang berbakti kepada kedua orang tuanya sehingga menjadikannya adalah buah hati kedua orang tuanya. Ia seorang putri yang cantik dan disenangi suaminya hingga menjadikan istri suaminya yang lain cemburu dan marah kepadanya karena kecantikannya tersebut.
((Budak wanita Abu Zar’, siapakah gerangan dia?, ia menyembunyikan rahasia-rahasia kami dan tidak menyebarkannya, tidak merusak makanan yang kami datangkan dan tidak membawa lari makanan tersebut, serta tidak mengumpulkan kotoran di rumah kami.))
Maksudnya, budak wanita tersebut adalah orang yang terpercaya bisa menjaga rahasia dan amanah. Seluruh kejadian atau pembicaraan yang terjadi di dalam rumah tidak tersebar keluar rumah. Ia sangat jauh dari sifat khianat dan sifat mencuri. Dia juga pandai menjaga diri sehingga jauh dari tuduhan-tuduhan sehingga ia tidak membawa kotoran (tuduhan-tuduhan jelek) dalam rumah kami.
Demikianlah sang wanita menceritakan kebaikan-kebaikan yang ia dapatkan di rumah suaminya, yang hal ini menunjukkan betapa besar cintanya dan sayangnya ia pada suaminya, hatinya telah tertawan oleh suaminya. Bahkan dalam riwayat yang lain ia juga menyebutkan tentang tamu Abu Zar’, harta Abu Zar’, dn para tukang masak Abu Zar’, bahkan sampai-sampai ia menceritakan tentang anjingnya Abu Zar’[16].
(( Keluarlah Abu Zar’pada saat tempat-tempat dituangkannya susu sedang di goyang-goyang agar keluar dari susunya, maka iapun bertemu dengan seoranng wanita bersama dua orang anaknya seperti dua ekor macan. Mereka berdua sedang bermain di dekatnya dengan dua buah delima. Maka ia pun lalu menceraikanku dan menikahi wanita tersebut.))
Maksudnya, Abu Zar’ suatu saat keluar di pagi hari pada waktu para pembantu dan para budak sedang sibuk bekerja dan diantara mereka ada yang sedang menggoyang-goyangkan (mengocok-ngocok) susu segar keluar sari susu tersebut. Kemudian ia bertemu dengan seorang wanita yang memiliki dua orang anak yang menunjukkan bahwa wanita tersebut adalah wanita yang subur. Hal ini merupakan sebab tertariknya Abu Zar’ untuk menikahi wanita tersebut, karena orang Arab senang dengan wanita yang subur untuk memperbanyak keturunan. Dan sang wanita memiliki dua anak yang masih kecil-kecil yang menunjukkan bahwa wanita tersebut masih muda belia. Akhirnya Abu Zar’ pun menikahi wanita tersebut dan mencerai Ummu Zar’.
((Settelah itu aku pun menikahi seorang pria yang terkemuka yang menunggang kuda pilihan balap. Ia mengambil tombak khatthi[17] lalu membawa tombak tersebut untuk berperang dan membawa ghanimah berupa unta yang banyak sekali. Ia memberiku sepasang hewan dari hewan-hewan yang disembelih dan berkata, “ Makanlah wahai Ummu zar’ dan berkunjunglah ke keluargamu dengan membawa makanan”. Kalau seandainya aku mengumpulkan semua yang diberikan olehnya maka tidak akan mencapai belanga terkecil Abu Zar’))
Yaitu Ummu Zar’ setelah itu menikahi seorang pria yang gagah perkasa yang sangat baik kepadanya hingga memberikannya makanan yang banyak, demikian juga pemberian-pemberian yang lain, bahkan ia memerintahkannya untuk membawa pemberian-pemberian tersebut kepada keluarga Ummu Zar’. Namun meskipun demikian Ummu Zar’ kurang merasa bahagia dan selalu ingat kepada Abu Zar’.
Yang membedakan antara Abu Zar’ dan suaminya yang kedua adalah Abu Zar’ selalu berusaha mengambil hati istrinya, ia tidak hanya memenuhi kebutuhan istrinya akan tetapi kelembutannya dan kasih sayangnyalah yang telah memikat hati istrinya. Ditambah lagi Abu zar’ adalah suami pertama dari sang wanita, hal ini sebagaimana perkataan seorang penyair,
Pindahkanlah hatimu kepada siapa saja yang engkau mau
Namun kecintaan (sejati) hanyalah untuk kekasih yang pertama
Betapa banyak tempat di bumi yang sudah biasa ditinggali seorang pemuda
Namun selamanya kerinduannya selalu kepada tempat yang pertama ia tinggali
Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menikahi para wanita yang perawan karena wanita perawan akan lebih cinta kepada suaminya, karena suaminyalah yang pertama kali menngenalkannya makna cinta.[18]
Ia tidak bisa melupakan kebaikan-kebaikan suamipertamanya Abu Zar’ bahkan kebaikan-kebaikan yang begitu banyak yang ia dapatkan dari suami keduanya seakan-akan tidak ada nilainya jika dibandingkan dengan kebaikan yang diberikan oleh Abu Zar’ kepadanya.
Faidah :
1. Diantara sifat suami yang baik adalah membiarkan istrinya bersilaturahmi dengan keluarga istrinya.
2. Bahkan merupakan sifat suami yang baik adalah membiarkan istrinya memberikan makanan atau sesuatu dari rumahnya untuk keluarga istrinya bahkan suami yang baik adalah yang mendorong istrinya berbuat demikian.
3. Menguasai seorang wanita adalah dengan menguasai hatinya. Abu Zar’ telah menguasai hati Ummu Zar’ sehingga Ummu zar’ tidak bisa melupakannya meskipun suaminya yang kedua tidak kalah baiknya atau bahkan lebih baik dari Abu Zar’ dalam hal pemberian. Namun karena hati Ummu Zar’ telah dikuasai oleh Abu Zar’ maka semua pemberian suami keduanya kurang bernilai di hadapan pemberian Abu Zar’. Hal ini menunjukkan bahwa hati itu dimiliki dengan akhlak dan pergaulan yang baik bukan dengan harta.
4. Wanita yang pandai adalah wanita tidak menyerah dengan susahnya kehidupan lihatlah Ummu Zar’ ia tidak putus asa setelah dicerai oleh Abu Zar’, tidak membiarkan dirinya terhanyut dalam kesedihan, akan tetapi ia segera menikah dengan lelaki yang lain untuk memulai kehidupan baru.
5. Perceraian bukanlah merupakan akhir dari kehidupan, lihatlah Ummu Zar’ menikah lagi sebagaimana Abu Zar’ menikah lagi.
((Aisyah berkata, “ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,(كُنْتُ لَكَ كَأَنِّيْ زَرْعٍ لِأُمِّ زَرْعٍ) “ Aku bagimu seperti Abu Zar’ bagi Ummu Zar’ “))
Berkata Imam An-Nawawi, “ Dan lafal (كَانَ) (yaitu dalam sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam كُنْتُ) adalah zaaidah (tambahan) atau untuk menunjukkan dawam (kesinambungan) sebagaimana firman Allah وَكَانَ اللّهُ غَفُوْرًا رَحِيْما( Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang), yaitu sejak dahulu hingga seterusnya Allah akan selalu bersifat demikian (Maha Pengampun dan Maha Penyayang)”[19]
Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang selalu sayang dan perhatian kepada Aisyah. Berbeda dengan sebagian suami yang kasih sayangnya kepada istrinya hanya pada waktu-waktu tertentu saja, dan pada waktu-waktu yang lain tidak sayang dan perhatian lagi kepada istrinya.
Dalam riwayat yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Aisyah,
كُنْتُ لك كأبي زرع لأم زرع إلا أن أبا زرع طلق و أنا لا أطلق
“Aku bagimu seperti Abu Zar’ seperti Ummu Zar’ hanya saja Abu Zar’ mencerai dan aku tidak mencerai.”[20]
Dalam riwayat lain Aisyah berkata, (يا رسول الله بل أنت خير إليَّ من أبي زرع) “ Wahai Rasulullah, bahkan engkau lebih baik kepadaku dari pada Abu Zar’”[21]
Faidah :
1. Perhatikanlah… Aisyah menceritakan kisah yang indah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Rasulullah sabar mendengarkan kisah tersebut padahal kisahnya panjang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak memotong pembicaraan Aisyah, padahal beliau memiliki kesibukkan yang sangat banyak, banyak urusan penting yang harus beliau tunaikan. Maka suami yang baik adalah suami yang mendengarkan pembicaran istrinya dan tidak memotong pembicaraannya.
2. Para wanita kalau berkumpul biasanya pembicaraan mereka seputar para lelaki. Hal ini berbeda dengan para lelaki, kalau mereka berkumpul biasanya pembicaraan mereka berputar pada perkara-perkara yang berkaitan dengan kehidupan.
3. Bolehnya membuat permisalan dalam pembicaraan.
Peringatan
Bukanlah maksudnya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap Aisyah sama persis sebagaimana sifat Abu Zar’ kepada Ummu Zar’, akan tetapi maksudnya sikap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sama dengan sikap Abu Zar’ dalam hal kasih sayang kepada istri, hal ini sebagaimana dalam riwayat Al-Haitsam كُنْتُ لك كأبي زرع لأم زرع في الألفة(aku bagimu seperti Abu Zar’ bagi Ummu Zar’ dalam hal kasih sayang ) sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari[22]. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menyamai Abu Zar’ dalam segala hal dan sifat yang disebutkan dalam hadits seperti kekayaan dan kemewahan hidup, memiliki putra, pembantu dan yang lainnya. Demikian juga jelas bahwa ibadah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah sama dengan Abu Zar’, bahkan dalam hadits sama sekali tidak disebutkan tentang ibadah Abu Zar. Oleh karena itu janganlah dipahami dari kisah Abu Zar’ ini bahwa hanyalah yang bisa menggauli istrinya dengan baik adalah yang memiliki harta banyak dan berlebihan. Akan tetapi maksudnya hendaknya seseorang itu seperti Abu Zar’ dalam hal kasih sayang dan perhatian serta pemberian. Dan menampakkan kasih sayang dan perhatian tidaklah mesti dengan harta yang banyak, akan tetapi masing-masing suami menyesuaikan dengan kondisinya yang penting ia bisa menunjukkan kasih sayang dan perhatiannya serta tidak pelitnya dia kepada istrinya.
Wallahu A’lam…
Sumber: Suami Idaman Istri Pilihan (Surat dari Seorang Suami untuk Suami), Abu Abdil Muhsin Firanda, M.A. , Pustaka Muslim
Artikel www.irgimnur.blogspot.com

KETERPURUKAN

Keterpurukan.....*

Lepas senja dalam sebuah keterpurukan
Sunyi sedikit muram
Tirai hujan terselubung
Membalut perangkat ragaku dalam kebasahan
Sengau suara bisikan angin seolah lara
Hatiku mulai terkatup seiring sumpah
Naluriku berlayar tanpa nahkoda
Hampa suasana sore hampir tak bermakna
Aku rindu berlayar
Jika saja bahtera itu sudah mengeras
Jika saja arah angin sudah aku petakan
Tapi tetap saja aku dilanda keterpurukan
Egoku mulai menyalahkan takdir
Sementara logikaku mencari perdebatan
Hanya hati yang mencoba mengendalikan
Karena memang belum saatnya........

KETERPURUKAN

Keterpurukan.....*

Lepas senja dalam sebuah keterpurukan
Sunyi sedikit muram
Tirai hujan terselubung
Membalut perangkat ragaku dalam kebasahan
Sengau suara bisikan angin seolah lara
Hatiku mulai terkatup seiring sumpah
Naluriku berlayar tanpa nahkoda
Hampa suasana sore hampir tak bermakna
Aku rindu berlayar
Jika saja bahtera itu sudah mengeras
Jika saja arah angin sudah aku petakan
Tapi tetap saja aku dilanda keterpurukan
Egoku mulai menyalahkan takdir
Sementara logikaku mencari perdebatan
Hanya hati yang mencoba mengendalikan
Karena memang belum saatnya........

METABOLISME

Metabolisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Santorio Santorio (1561—1636) diyakini pertama kali melakukan eksperimen atas metabolisme dengan menggunakan timbangan besar.
Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.